Descargar la aplicación
5.5% KARINA MARRIAGE / Chapter 12: bab 12 RESEPSI

Capítulo 12: bab 12 RESEPSI

Sudah seharian ini Karina terus berdiri dan menyapa semua tamu undangan dengan senyuman,Rayhan tidak tanggung tanggung mengundang tamu semua kolega,rekan bisnis dan karyawannya datang ke resepsi mereka.

"kamu duduk dulu,nanti setelah ini ada acara menari tapi kita bisa pergi ke hotel duluan" ucap Rayhan,karina mengangguk akhirnya dirinya bisa meregangkan kaki nya yang sangat pegal.

"kita ke hotel?' ucap Rayhan,tidak berapa lama dari Karina duduk

"sekarang,apa tamu nggak datang lagi?" tanya Karina,Rayhan melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam

"kaya nya nggak ada lagi,aku sudah izin ke ibu untuk kita pergi lebih dulu"

"baiklah" balas Karina,dia mengandeng tangan Rayhan dan turun dari panggung sambil sesekali menyapa tamu undangannya

"kamu menyetir sendiri Ray?" tanya Karina saat Rayhan menaiki mobil pribadi nya

"ya,pagi kita harus pulang kerumah,ibu meminta kita untuk makan bersama"

"eh,kalau pagi kita ke rumah Ibu,buat apa kita ke hotel?" tanya Karina dengan polos

"supaya aku bisa menagih janji yang kamu buat dulu" ucap Rayhan berbisik,Karina meneguk air liur nya sekarang dia baru ingat dengan janji yang dulu dia beri

**

Setelah Rayhan mengatakan itu,karina menjadi tidak fokus bahkan untuk melepas kalung nya saja dia terluka

"ah sakit" ucap Karina saat jari nya berdarah

"kamu kenapa?" tanya rayhan mendekati karina dan melihat jari Karina yang terluka

"kalau nggak bisa,nggak usah di paksakan,sini aku buka" ucap Rayhan,dia mendekati Karina dan melepas kalung Karina dengan mudah

"hm Ray,boleh minta tolong lagi buat lepasin resleting belakang gaun ini?" ucap karina lagi,tangannya tidak sampai menjangkau resleting

Rayhan membuka gaun Karina dengan pelan,sekuat tenaga dia menahan agar tidak membuat Karina berada di atas ranjang sekarang juga saat melihat punggung mulus Karina.

"aku mandi dulu ya" ucap karina cepat,dan langsung pergi saat Ray selesai.

Di kamar mandi Karina menjadi sangat gugup,dia memikirkan bagaimana cara nya bisa keluar dengan selamat,dia teringat dengan janji nya ke pada Rayhan,kenapa juga dulu dia harus berjanji

"aku pasti bisa" ucap Karina,dia memasang lingerie yang sengaja dia beli untuk hadiah dan memasang bathrobe nya kembali dan keluar dengan pelan.

"kamu kenapa jadi berjalan mirip kepiting gitu" ucap Rayhan mengejutkan karina

"dan lagi kamu kenapa masih pakai bathrobe,biasanya langsung pakai piyama" Rayhan meneliti dari atas ke bawah membuat karina mengeratkan bathrobe nya

"hm aku tadi kelupaan bawa baju ganti " ucap Karina berbohong

Rayhan yang mendengarnya hanya bisa tersenyum penuh arti,kentara sekali wajah Karina yang berbohong,Rayhan mendekati Karina dan membuat Karina memundurkan badannya hingga menabrak dinding

"mau kemana lagi hm? Aku mau menagih janji ku" ucap Rayhan,dia mengurung badan Karina dan mendekatkan wajah nya ke wajah Karina sedangkan Karina dia tidak bisa pergi kemana mana lagi Rayhan mengurungnya

"hm tunggu Ray" ucap Karina tetapi terlambat Rayhan lebih dulu menarik tali bathrobe nya

"oh jadi sengaja pakai ini,nggak papa aku suka,tapi sayang sebentar lagi akan di lepas" Karina meneguk air liur nya saat mendengar perkataan Rayhan,dia tidak berbohong saat ini dia sangat gugup di bandingkan harus sidang skripsi nya dulu.

Rayhan mendekat kan diri nya dan mencium bibir Karina dengan lembut

"just trust me okay" ucap Rayhan dia kembali mencium Karina dengan lembut dan membuat karina menjadi lebih rileks,lama kelamaan Rayhan semakin memperdalam ciuman nya dengan tangan yang begerilya di tubuh Karina.

"ah Ray" ucap Karina saat Rayhan bermain di tubuh nya,Rayhan menggendong badan Karina tanpa memutuskan ciuman mereka dan merebahkannya di atas ranjang.

Rayhan sama sekali tidak memberikan waktu untuk Karina bernapas,bahkan lingerie yang terpasang di badannya tadi sudah menghilang dan Karina baru menyadari hal itu.perlahan Rayhan menurunkan ciumannya,gerakan Rayhan benar benar seperti memuja nya,Karina tidak bisa berpikir apa apa lagi saat ini.

"seperti nya ini akan menjadi tempat favorit ku" ucap Ray di depan milik Karina,dia menciumi disana dan membuat Karina seperti terbang ke langit

"ah Ray,berhenti" tangan Karina sudah memaksa Rayhan untuk berhenti,tetapi Ray tidak mau dia bahkan mengunci kaki Karina dan membuat nya tidak bisa bergerak.

"akan aku tunjukan tempat favorit aku" ucap Devan,lalu mencium milik Karina,perlahan naik ke atas dada dan mencium nya,naik lagi ke leher Karina dan meninggalkan bekas,terakhir di bibir Karina

"kamu sudah sangat basah,kamu siap?" tanya Rayhan sambil menatap Karina

Karina mengangguk kecil,walau bagaimana pun dia harus siap

"ahh " ucap Karina,dia menahan sakit hingga air mata nya terus keluar

"maaf tapi tidak ada yang bisa aku lakukan" ucap Rayhan dia menghentikan sementara aktivitas nya hingga Karina terbiasa,setelah dirasa bisa akhirnya Rayhan pun mulai bergerak secara perlahan.

Sedangkan Karina dia hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Ray sambil menikmati perlakuan Rayhan kepada nya,sekarang dia tahu bagaimana rasa nya walaupun tidak ada cinta tapi Karina bisa menikmati dan tidak ada rasa penyesalan sedikit pun di hatinya,setidak nya Rayhan adalah suami sah nya dan tentu saja Rayhan berhak atas ini.

"i love you" ucap Rayhan di tengah kegiatannya

Karina tersenyum saat mendengar itu,mungkin pipi nya sudah memerah sekarang,dia tidak tahu harus membalas apa dan hanya kembali memeluk Rayhan,ada rasa tidak enak di dalam hati nya karena tidak membalas perkataan Rayhan tapi Karina juga tidak bisa membalas perkataan Rayhan jika itu bukan dari nya.

**

Karina membuka mata nya dan langsung melihat wajah Rayhan yang menatap nya dengan senyuman.

"jam berapa sekarang?" tanya Karina,dia melihat handphone nya yang sudah menunjukkan pukul 10 pagi

"astaga Ray,kita terlambat" ucap Karina bangkit,dia harus pergi ke rumah orang tuanya sesuai pesan mama nya malam tadi,tetapi ada sesuatu yang membuat nya kesakitan

"ah sakit" ucap Karina memegang bagian bawah nya,Rayhan yang mendengar nya pun langsung bangkit

"mungkin karena malam tadi,kalau kamu nggak tahan aku bisa bilang ke ibu untuk tidak jadi datang" Rayhan mengambil handphone bersiap menghubungi Ibu Karina

"jangan nanti mama bakal pikir macam macam" ucap Karina,yang benar saja mungkin nanti mama nya akan menggoda nya habis habisan dengan berbagai cara yang tentunya akan membuat Karina malu.

"ya nggak papa,kita kan memang pengantin baru" ucap Rayhan dan mendapat cubitan dari Karina

"pengantin baru apa nya,sudah satu minggu lebih nikah" balas Karina dan mendapat tawa dari Rayhan,akhir akhir Rayhan sangat suka menggoda nya hingga membuat pipi Karina kemerahan.

"ya sudah kamu berbaring dulu,biar aku yang pesan makanan di bawah habis itu kita berangkat ke rumah Ibu,siangan sedikit kayanya nggak papa" ucap Rayhan,Karina mengangguk dia merebahkan kembali badannya,kebetulan mata nya masih sangat mengantuk.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C12
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión