Shaki duduk di sudut ruangan café yang masih nampak ramai dengan pengunjung. Café ini adalah tempat favorit mereka. Café milik David ini juga merupakan tempat kesukaan mendiang kedua orang tua David. Suasana di dalam café yang tenang dan sangat nyaman membuat pengunjung menjadi betah berlama – lama di café tersebut.
"Shaki, apa besok kita bisa makan siang bersama?" Tanya David setelah selesai melepas dasi yang melingkari lehernya.
"Aku tidak bisa berjanji, tapi seandainya bisa aku akan menghubungimu, bagai mana?" Sahut Shaki.
"Baiklah, aku menunggu kabar darimu."
"Tapi bukannya besok kamu sibuk ya?"
"Ya maksud aku, kamu menemani aku makan siang bersama klien ku dari Indonesia."
"Lihat nanti saja bagai mana? Aku tidak bisa memprediksikan waktu untuk besok karena kamu tahu besok adalah hari yang penting untuk ku memulai usaha di negara ini."
"Aku mengerti, semoga kamu sukses, dan satu hal yang tak boleh kamu lupakan."
"Apa?"