"Baik lah, akan ku jadikan mantra apa yang kau katakan barusan, Bukan aku yang mencium nya, tapi dia lah yang mencium ku xxxxxxx." Revan pun berangkat menuju ruangan Bu Maya dengan terus berkomat-kamit berkata yang di katakan Leo barusan, ia benar-benar menjadikan kata-kata itu sebagai mantra.
Sesampai nya di depan ruangan Bu Maya, Revan menarik nafas dalam-dalam, kemudian ia hembus kan kembali, berkali-kali ia membuang nafas agar mengurangi rasa gugup nya.
Setelah beberapa saat, kini Revan mulai memegang knop pintu ruangan Bu Maya, dan ia pun memberanikan diri untuk membuka nya, di sana terlihat Bu Maya yang sedang duduk di kursi kerja nya, gadis itu tersenyum ke arah Revan, menandakan memberi isyarat pada Revan, agar Revan masuk ke dalam.
Revan pun akhir nya memasuki ruangan Bu Maya dengan segenap keberanian yang sudah ia kumpul kan sejak tadi.