Sebuah anak panah pun Raja Millerius lesatkan ke pusat target.
Srap!
Bunyinya terdengar mantap sekali.
Angin yang berhembus dibelah hingga ujungnya menancap rapi.
Kedalaman, sudut, dan posenya pun tampak presisi.
Karena tidak mau kalah, Reggie lantas naik ke panggung untuk memecahkan bagian tengahnya.
Crakh!
Benda itu terbelah menjadi dua, tapi Raja Millerius tidak gentar untuk maju lagi sebagai pemecah terakhir.
Crakh!
Crakh!
Crakh!
Crakh!
Crakh!
Crakh!
Crakh!
Tanpa ba bi bu dia memberondong tujuh panah untuk menancap bertubi-tubi.
Tidak ada kesempatan bagi Reggie "mengambil alih" angin pertunjukkan sejak gelanggang kastil dibuka.
"Woaaaaaaaaahhh!!"
"Yang Muliaaaaaaaaaaaaa!!"
"Huaaaaaa!! Bagus sekaliiiiiiiiii!"