Apo pun membuang muka karena pipinya mendadak panas. "Apa sih ...." katanya tanpa sadar. "K-Kenapa kau sepertinya sangat suka padaku ...."
Mile pun menahan tawanya susah payah. "Ya ampun, tentu saja. Kalau tidak sesuka itu padamu, buat apa kita menikah?"
Apo pun menatap lelaki di depannya dengan bulu kuduk merinding. "Oh, iya ...."
"Aku bahkan butuh waktu dua tahun hanya untuk meyakinkan dirimu, paham?" kata Mile. "Yang pakai drama bos-manajer lah. Yang pakai aksi cemburu tidak masuk akalmu ... hhh ... hhh ... hh ... tapi aku menikmati semuanya. Lagipula kau akhirnya jadi milikku."
Diam-diam rasa penasaran Apo tentang kisah mereka dulu pun di ambang batas. Suatu saat pokoknya aku harus tahu, pikirnya. Aku juga ingin ingat rasanya menyukaimu, Mile. Tapi sekarang ...
"Jangan pikirkan hal berat ...." kata Mile yang seolah tahu isi kepalanya. "Lihat pramusaji sudah datang. Ayo makan."