Chapter 43
My Destiny
Vanilla berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, sesekali ia memeriksa layar ponsel yang ada di tangannya.
"Sayang, duduklah. Jangan panik," ucap Xaviera mencoba menenangkan Vanilla.
Vanilla menatap Xaviera dengan tatapan permusuhan. "Kau mudah berkata seperti itu karena tidak merasakan sakitnya berada diposisi kami."
Faktanya, Vanilla masih tidak bisa menerima kenyataan jika ia bukan anak dari Chase. Xaviera bisa memahami dan memaklumi putrinya karena Chase, selama hidupnya sangat memanjakan Vanilla sebagai putrinya. Mereka bertiga hidup rukun, ia juga bisa mencintai Chase dan mendedikasikan dirinya sebagai istri yang baik untuk suaminya yang telah menyelamatkan dirinya dan Vanilla.
Ketika orang yang diyakini seumur hidup ternyata adalah orang lain yang tidak memiliki hubungan darah, tentu saja hal itu menjadi sebuah luka.
"Nick mungkin hanya perlu waktu."