Descargar la aplicación
66.66% My Possesive Brother / Chapter 18: Perpisahan

Capítulo 18: Perpisahan

Di hari Minggu yang cerah ini, Alex membangunkan Thalia untuk berlari pagi bersama di sekitaran komplek.

" Dek! Bangun " Ucap Alex seraya menggoyangkan tubuh Thalia

Thalia yang sadar di ganggu waktu tidurnya itu langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, Akan tetapi Alex segera menarik selimut tersebut hingga thalia kesal.

" Apaan sih bang! masih pagi-pagi buta juga! Gua ngantuk ah! " Teriak Thalia dengan kesal seraya membelakangi abangnya.

Alex yang diperlakukan seperti itu dengan adiknya, langsung menggendong adiknya ke ruang TV. Thalia yang kesal dengan tingkah abangnya tersebut mengamuk tak karuan.

" APAAN SIH LU! GUA NGANTUK ANJIR! Ah! gak danta bangsat! " Teriak Thalia kesal seraya mengacak-acak rambutnya dengan prustasi

" Masih pagi udah ngamuk aja, Ayo! ganti baju cepetan" Ucap Alex dengan santai

" Mau kemana ya tuhan! ini masih pagi-pagi buta bang! " Ucap Thalia

" Lari pagi lah! daripada tidur terus sampe siang mendingan lari pagi biar seger. Kapan lagi gua ngajak lu lari kan! Mumpung gua masih di indo nih! " Ucap Alex

Thalia yang mendengar ucapan Alex lantas terkejut karena abangnya tetap memilih kampus impiannya di luar negeri. Dan tandanya itu thalia akan sendirian di rumah sebesar ini.

" Kenapa? Kok tiba-tiba lu liat ke gua kayak orang dapet giveaway aja!? " Tanya Alex seraya mengangkat salah satu alisnya

" Enggak, yaudah tunggu sebentar gua ganti baju dulu! " Ucap Thalia berjalan menuju kamarnya

Thalia yang sudah selesai berganti baju, ia masih belum turun menghampiri Alex. Ia terkejut karena ucapan alex barusan, cepat atau lambat thalia akan di tinggal sendirian dan harus mandiri. Thalia yang mulai meneteskan air matanya, buru-buru ia usap karena teriakan alex membuatnya tersadar dari lamunannya.

" Dek! masih lama? " Teriak Alex

" Iya sebentar bang! " Teriak Thalia

lalu mereka bersiap-siap memakai sepatunya, dan mulai berlari di sekitaran komplek. Hampir 60 menitan thalia dan alex berlari, alhasil mereka duduk di taman seraya minum air yang dibawa dari rumahnya.

Saat thalia minum air, ada seorang anak laki-laki yang menghampiri dirinya dan bertanya kepada thalia.

" Permisi kakak, kakak apakah kakak lihat kucing aku? warnanya abu-abu" Ucap anak laki-laki tersebut

" Ouh iya, tadi aku lihat disekitaran ayunan! emang nama kucingnya siapa? " Tanya Thalia

" Boba namanya kak! aku takut kalo enggak ketemu pasti adik aku marah kak " Ucap Anak laki-laki tersebut yang mulai panik

" Kamu ke sini sama siapa? " Tanya Alex

" Sama Bibi aku! tapi bibi aku lagi ambil minum di rumah kak! terus aku main sama boba tiba-tiba boba lepas dari tali yang aku pegang kak " Jelas anak kecil tersebut

Tak lama kemudian datanglah seorang wanita paruh baya menghampiri thalia dan alex.

" Wahyu ternyata kamu disini! bibi cariin di sebelah sana enggak ada " Ucap Bibi

" Bi! boba hilang nanti kalau wina tau dia pasti marah sama aku! " Ucap Anak laki-laki tersebut yang bernama wahyu

" Wahyu! tenang aja aku sama abang aku bantu cariin kucing kamu ya! jangan nangis, pasti ketemu kok! " Ucap Thalia seraya menenangkan anak kecil tersebut.

" Makasih kakak! " Ucap Wahyu

" Eh! Itu bukan kucingnya!? " Ucap Alex seraya menunjuk ke arah rumah-rumahan

" Boba! Akhirnya " Ucap Wahyu

" Tunggu sini! biar kakak yang ambil " Ucap Alex

Lalu Alex perlahan-lahan mendekati kucing tersebut agar tidak lari, tetapi tiba-tiba kaki alex tersandung oleh ranting pohon.

*Bruk*

Alex tersungkur di rerumputan, Thalia dan yang lain reflek berlari ke arahnya untuk menolong Alex.

" Bang, gapapa kan? " Tanya Thalia

" Enggak kok gapapa, Eh dek itu kucingnya kabur ke sana. Coba lu ambil deh pelan-pelan! Tenang gak gigit" Ucap Alex

" I..iya bang " Ucap Thalia

Dan yup, kucing tersebut tertangkap oleh thalia dan berhasil berada di gendongan thalia. Hal tersebut membuat anak kecil tersebut gembira dan ceria lagi.

" Kakak makasih banyak ya! berkat kakak boba bisa pulang! " Ucap Wahyu yang seraya menggendong kucingnya

" Sama-sama wahyu hehehe " Ucap Thalia

" Nak! kaki kamu luka, di bersihin dulu pakai air nak biar tidak infeksi " Ucap Bibi

" iya bu, nanti aja di rumah sekalian di obati hehehe " Ucap Alex

" Ish! dibersihin aja dulu " Ucap thalia lalu mengambil botol minum untuk membersihkan luka Alex.

" Akh! perih dek! " Ucap Alex kesakitan

" Wahyu, wahyu lihat deh! lebay banget ya..dia masa di kasih air udah teriak aja hahaha kayak anak kecil " Ucap Thalia menggoda Alex

" Iyaa, kakak ini cemen hehehe " Ucap Wahyu

" Ini nak, bibi ada plester buat menutupi lukanya sementara " Ucap Bibi

" Terimakasih Bu! " Ucap Alex

Dan luka tersebut telah di tutup dengan plester, serta wahyu dan bibinya juga sudah pamit pulang duluan. Tinggal lah Alex dan Thalia berdua di Taman.

" Bang " Panggil Thalia

" Hm? " Sahut Alex

" Lu jadi beneran ke singapur? " Tanya Thalia

" Hmm " Sahut Alex

" Gua ikut lu ya! gua gak mau disini sendirian bang! nanti gua yang bilang ke papah sama mamah! " Ucap Thalia dengan merengek

" Lu harus mandiri dek! Lu kalau pindah sayang, lu udah kelas 12 sebentar lagi juga lu lulus." Ucap Alex menasehati Thalia

" Tapi gua kan baru kelas 12 bang! Masih lama buat gua lulus! " Ucap Thalia dengan nada gemetar

" Mau sampai kapan lu mau kayak gini dek? Kita harus mandiri, semenjak papah sama mamah ninggalin kita ke luar negeri buat ngurusin bisnisnya kita udah di didik buat mandiri dari SMP " Ucap Alex

" Gua yakin! mamah sama papah udah gak mau ketemu kita lagi bang! hiks..hiks.. gua bukan butuh uang dari mereka, gua cuma butuh sosok orang tua. Gua ngerasa kayak gak punya orang tua bang! gua iri sama temen-temen gua hiks..hiks gua gak butuh materi yang gua butuhkan sekarang hanya kasih sayang hiks.." Ucap Thalia yang menangis karena tak kuat lagi

" Dek! jangan nangis, gua paham kok. Tapi kita udah mau beranjak dewasa, bukan kayak anak kecil lagi. Kita udah harus menentukan masa depan kita masing-masing, ingat masa depan itu akan terus berjalan sedangkan masa lalu bagaikan angin yang hanya lewat begitu saja dek! " Ucap Alex seraya mengusap air mata Thalia

" Hiks.. Gua gak mau kehilangan orang-orang yang gua sayang bang, gua udah anggep lu kayak mamah sama papah bang! lu yang ngurusin gua sedari kita SMP! " Ucap Thalia

" Gua janji selama gua di sana nanti, gua akan angkat panggilan dari lu dek biar lu enggak ngerasa kesepian! dan gua akan ambil kelas cepat nantinya biar gua bisa balik kerumah. serta setiap liburan semester gua juga akan balik. gimana? " Tanya Alex

" Hiks...Kalau itu emang udah keputusan lu, yaudah gapapa bang hiks.. iya gua setuju hiks... " Ucap Thalia yang menangis seraya memeluk alex

Alex membiarkan thalia menangis di pelukannya, Akan tetapi jantung ia berdetak tak karuan ketika thalia menangis di pelukannya. Alex yang mulai tidak tega dengan adiknya tersebut, lantas ingin menjelaskan semuanya.

" Udah jangan nangis lagi, kamu enggak malu sama anak kecil tuh! masa udah gede masih cengeng hehehe " Ucap Alex seraya mengusap air mata Thalia

" Ha..habisnya hikss... Abang Ninggalin gu..gua hiks.. " Ucap Thalia sambil sesegukan

" Dek, Gua mau ngomong serius. Gua mau Jujur sama lu " Ucap Alex dengan wajah seriusnya

" Apa? " Ucap Thalia

" Gua udah daftar di kampus impian gua dek, kalau gua keluar sayang duitnya " Ucap Alex

" Hiks...hiks Gak mau ditinggal Abang!! Huaa.... Lu jahat bang! ninggalin gua sendirian hiks.. disini " Ucap Thalia yang mulai nangis kejer

" Eh..eh? dengerin dulu kalau orang ngomong, jangan main dipotong aja! " Ucap Alex seraya mencubit pipi thalia

" Yaudah buruan apa? " Tanya thalia seraya mengusap air matanya

" Gua daftar di sini dek! itu juga jadi kampus impian gua " Ucap Alex

" Ha!? Maksudnya di Jakarta! Disini!? Iya beneran bang!? " Ucap thalia yang masih tak percaya

" Iyaa disini " Ucap Alex seraya tersenyum

Reflek Thalia memeluk dirinya ke sekian kalinya seraya kesenangan.

" Yeayy! Gua enggak jadi ditinggal, padahal kalau lu tinggalin gua. Gua sih gapapa bang hahaha " Ucap Thalia seraya tertawa

" Bener nih!? Oke gua jadiin aja ke singapur yaa!? " Ucap Alex

" Eh! Eh! jangan, adek bercanda doang bang hehehe " Ucap Thalia

" Yaudah yuk pulang, udah mulai siang juga! Yuk? " Ajak Alex

" Yuk, oiya bang mampir dulu ke rumah Felix ya. Aku mau ambil makanan " Ucap Thalia

" Dih! makanan apaan lu!? " Tanya Alex

" Oleh-oleh Dari kak bintang lah! dia kan habis ada kerjaan di Thailand jadinya aku di suruh ambil ke rumahnya " Ucap Thalia

" Ouhh gitu, yaudah " Ucap Alex

Lalu mereka berdua pergi ke Felix, Kebetulan juga Bintang ada di teras rumahnya seraya minum kopi.

"Assalamualaikum!" Ucap Thalia

" Eh! Sini masuk aja, enggak di gembok kok! sini dek! " Ucap Bintang

" Bang, Felix masih tidur ya!? " Tanya Thalia

" Enggak, dia ada tuh di dalem lagi renang. Samperin aja! " Ucap Bintang

" ntang! Kata adek gua lu baru balik dari Thailand? " Tanya Alex

" Iya, ini gua juga mau ngasih oleh-oleh buat kalian " Ucap Bintang

" Dek! kalau mau samperin felix, jangan lupa ambil oleh-olehnya di meja makan ya! udah gua siapin! " Ucap Bintang

" Oke bang! gua ke dalem dulu ya! " Ucap Thalia

Lalu Thalia pergi ke dalam untuk menghampiri Felix di kolam renangnya. Sedangkan Alex mengobrol dengan Bintang di teras.

" Lex! " Panggil Bintang

" Apa? " Sahut Alex

" Mau sampai kapan lu merahasiakan ini semua? " Tanya Bintang

" Ha? maksudnya!? " Tanya Balik Alex

" Waktu dulu saat kita masih kecil, gua udah tau semuanya. Gua dulu ke rumah lu buat ngajak main ke taman, tapi gua enggak sengaja denger percakapan orang tua lu di teras. Thalia itu bukan adik kandung lu kan!? Makanya lu juga akhir-akhir ini kayak cemburu gitu sama felix " Jelas Bintang

" Sial! Jangan sok tau lu bang! Thalia itu adek kandung gua, gua juga enggak mungkin suka sama adek gua sendiri! " Ucap Alex mengelak

" Terlihat jelas dari mata lu lex! " Ucap Bintang

" Okay! Gua akui thalia memang bukanlah adik kandung gua, gua juga ada rasa sama dia. Tapi tolong jangan beritahu ke siapa pun bang! " Ucap Alex seraya menundukan kepalanya

" Hahaha selow aja lex! Gua juga menghargai ke jujuran lu tadi! " Ucap Bintang seraya menepuk bahu Alex

Disisi lain ada sepasang kekasih yang sedang bermesraan di pinggir kolam. Thalia dan Felix sedang bercanda di kolam renang.

" Sayang! sini dong renang bareng aku! masa cuma duduk doang sih! " Ucap Felix

" Biarin! Aku kan juga belum bisa banget berenang, nanti kalau aku tenggelam gimana!? " Ucap Thalia

" Kan ada aku! aku yang nolongin lah! Biar sekalian dapet first kiss kamu hahaha " Ucap Felix seraya tertawa

" Idih! Dasar mesum! Heran gua tuh! punya laki cabul kayak lu! " Ucap Thalia

" Itu tandanya gua normal, semua laki-laki pasti gitu hahaha " Ucap Felix

" Enggak! pokoknya first kiss gua buat Suami gua di masa depan nanti! " Ucap Thalia

" Berarti kamu mau dong nanti nikah sama aku! itu udah kode keras banget hahaha untung aku cowok yang peka " Ucap Felix

Lalu felix keluar dari kolam dan menghampiri Thalia. Thalia yang melihat badan sixpack felix langsung melemparkan handuk.

" Tuh handuknya! kamu masa enggak malu lihatin perut kamu ke aku! " Ucap Thalia

" Kan aku cowok! gapapa dong!? Kenapa? punya ku enggak kalah keren kan, sama haluan kamu hahaha " Ucap Felix menggoda Thalia

" Idih! kepedean banget " Ucap Thalia

" Biarin hahaha " Ucap Felix seraya tertawa

" Udahlah! Aku mau pamit pulang dulu, kasian bang Alex nunggu kelamaan " Ucap Thalia pamit

Lalu Felix mendekati Thalia dan menutupi wajahnya dengan handuk yang ia gunakan tadi. kemudian Felix menaruh jari tengah dan telunjuk ke arah bibirnya dan mulai membuka Handuk tersebut, dan Mulai menaruh kedua jarinya tersebut tepat di bibir Thalia.

" Eh!? " Ucap Thalia terkejut

" Kan katanya first kiss kamu buat masa depan kamu kan!? Jadi aku lakuin gitu aja buat sekarang hahaha, nanti kalau udah halal baru deh! " Jelas Felix

" Ih! masih lama, jangan menghayal terlalu jauh! " Ucap Thalia

" Biarin, kalau jodoh juga enggak kemana yakan!? " Ucap Felix tersenyum

" Iyaa, yaudah aku pulang dulu. Kamu langsung bilas biar enggak sakit " Ucap thalia

" Siap bu boss! " Ucap Felix

Akhirnya Alex dan thalia pulang kerumahnya, dan menghabiskan waktu liburannya dirumah.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C18
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión