Capítulo 101: Pendekar

"Tuan Pendekar ... Tuan Pendekar ...? Kemana perginya mereka semua? Apakah mungkin mereka pada kabur semenjak kepergianku beberapa hari yang lalu? Ah .. ada-ada saja mereka itu, belum apa-apa sudah main pergi saja." Setelah berkeliling mengitari pondokan kayu itu Pangeran Santana pun nampak berhenti di Emperan salah satu pondokan dan kemudian duduk-duduk di sana.

Lalu Pangeran Santana nampak merebahkan tubuhnya di lantai kayu Emperan Pondokan kayu itu, dengan berbaring menggunakan dua telapak tangan yang dia tumpukkan mata Pangeran Santana menatap langit-langit Emperan yang terbuat dari anyaman jerami itu dan pikirannya pun menerawang jauh.

Kemudian dengan menggunakan ajian "Moto Sewu" Pangeran Santana mencoba melacak keberadaan para pendekar dan pengikutnya itu berada, dan tidak butuh waktu lama Pangeran Santana pun sudah bisa mengetahui keberadaan mereka, masih dengan posisinya yang rebahan terlihat Putra mendiang Biswara itu senyum-senyum sendiri dengan mata yang terpejam.