( PERAWAN CINTA)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Usai mengobrol. Aku merasa mengantuk dan menguap terus. Akhirnya aku mengajak mas Valir untuk menemani aku tidur di kamar tidur. sedangkan Sulthan dan Luna sudah terlelap di kamar nya bibi Ijah. Tak terasa waktu pun berlalu mendekati hari pernikahan mas Thamus dan Beatrix. Perut aku semakin membesar dan membuncit. Untuk melangkah berjalan aku butuh waktu yang agak lama.
" Kamu cantik banget Beatrix. Kamu terlihat sangat cantik dan pangling" Ujarku memuji Beatrix .
" Makasih mba Lolita. Terimakasih ya sudah buat aku yakin untuk menikah dengan mas Thamus. Terimakasih juga sudah mengikhlaskan mas Thamus untuk menikah dengan aku" ujar Beatrix dengan mata berkaca-kaca.
" Hehehe.. ya mba sudah minta ijin dan sudah di perbolehkan untuk menjenguk sulthan dan Luna di rumah sakit. Tadi juga mas Valir mengantarkan mba dan bibi Ijah ke rumah sakit. Tapi sayangnya mas Valir gak bisa ikutan menjenguk sulthan dan Luna karena ada meeting di rumah sakit" ujar ku memberitahu.