Descargar la aplicación
9.32% King and Queen Wolf / Chapter 25: Pagi menjelang siang (21+)

Capítulo 25: Pagi menjelang siang (21+)

Savira merasa jika saat ini benar-benar badannya terasa sangat lelah dan bagian intimnya juga masih terasa sedikit perih dan penuh, tapi seharusnya tidak akan ada perasaan penuh karena kegiatan panas mereka telah berakhir.

"James.... mengapa kamu tidak mengeluarkan senjata mu itu...., aku lelah...," ucap Savira dengan hati-hati membangunkan James. dengan membelai lembut rambut dan wajah tampan suaminya tersebut.

"Karena aku belum puas....," ucap Jay yang kali ini telah membuka nata dengan mata setengah merah dan hitam dan suaranya lebih berat.

Savira baru Ingat jika bukan hanya James tapi tentu Jay akan meminta haknya. Savira tentu saja harus melayani dengan baik keinginan suaminya yang memiliki dua jiwa yang berbeda dalam satu tubuh itu.

"Aaakh... Jay.... aku...., aah....," ucap Savira yang tidak bisa menghindar dari Jay yang saat ini sudah ada diatasnya memompa senja miliknya keluar masuk lubang kenikmatan milik Savira.

"Iya Queen.... aku terlihat sangat cantik dan aku mencintaimu....," ucap Jay yang mengecupi seluruh wajah Savira yang sangat cantik tanpa berhenti memompa senjatanya.

"Aku.... ah..... juga mencintaimu Jay, Aaah aku ingin kita melakukannya dikamar mandi dibawah guyuran air....," ucap Saviara.

"Baikalah tentu saja Queen." ucap Jay yang langsung dengan cepat membawa Savira kekamar mandi dan membiarkan Air dingin ngguyur tubuh Meraka.

"Jay... aaakh... aku mau pipis... lagi," ucap Savira.

"Lakukan saja Queen.... aaakh..." ucap Jay yang akhirnya pelepasan bersama dengan Savira tentunya setelah Savira beberapa kali pelepasan.

Saat ini Jay mengangkat sebelah kaki jenjang Savira di bahunya sedang dalam posisi berdiri Savira yang sedikit bersandar di dinding kamar mandi, sehingga membuat James dengan bebas mompa senjatanya dengan lebih cepat dan menenggelamkan senjatanya itu untuk masih lebih dalam damai mentok ke dinding rahim Savira.

"Aaakh.... Jay kamu terlalu dalam...," teriak Savira merasa sakit dan nikmat bersaamaan kali kali ini yang lebih dominan adalah rasa nikmat.

"Iya Queen tapi ini sangat nikmat bukan?" tanya Jay.

Savira dengan malu-malu pun menganggukan kepalanya yang bertanya setuju dengan ucapan dari Jay. Savira mengeratkan pelukannya kedua tangannya pada leher Jay karena tubuhnya yang lemas membut Savira takut terjatuh.

Jay terus memompa senjata miliknya dengan cepat dan juga berganti dengan macam-macam gaya. Hal tersebut membuat Savira berulang kali menjerit nikmat karena ulah Jay.

"Jay... aku lapar.....," ucap Savira yang Marasa benar-benar kelaparan karena memang belum makan sejak semalam.

"Aku akan meminta omegan mengantarkan makanan untuk kita kekamar nanti." ucap Jay yang terus melakukan kegiatan panas yang saat ini mungkin akan menjadi hobinya.

"Ah....Jay... tapi aku ingin makan sekarang...," ucap Savira dengan mata berkaca-kaca.

Tentu saja Jay tidak tega melihat istrinya yang kelaparan. Jay segera meminta pelayan untuk membawakan makan untuk mereka saat ini juga dengan mengunakan pesan melalui pikiran.

"Setelah menuntaskan kegiatan ini kita kaan makan di kamar Queen..... Aaakh... Queen kamu hanya milk ku." ucap Jay dengan posesif.

"Aaah...iya..., sekarang bolehkan kita makan dan tolong keluarkan senjata milikmu?"ucap Savira.

"Tidak Queen kita akan makan dengan seperti ini saja." ucap Jay dengan gila.

"Bagiamana aku bisa makan dengan tenang, jika seperti ini?" batin Saviara dengan kesal.

"Jangan mencari-cari alasan lagi Queen..., jangan mendesah nanti saat makan jika tidak aku akan terpaksa kembali memompa mu... lubang kenikmatan mu samapai aku puas. Ayo kita pergi makan Sekang." ucap Jay yang berjalan tentu sambil menggendong Savira dari depan karena tidak ingin penyatuan tubuh mereka terlepas.

Sungguh anggapan jika James sangat kejam kepadanya karena tidak memberikan waktu untuk istirahat saat bercinta, tapi kali ini ternyata Jay lebih gila menyuruhnya untuk makan tanpa melepaskan penyatuan mereka dan bahkan Savira dilarang mendesah jika tidak Jay akan bercinta dengannya sambil makan.

Tentu Savira tidak menginginkan hal ini bersamaan, Savira hanya ingin fokus makan saat ini, tapi pesona Jay dan tatapan intemidasin nya membuat Savira tidak bisa banyak menuntut.

Savira mati-matian menahan desahannya saat Jay berjalan membawa tubuhnya kearah kamar, karena langkah kaki Jay yang agak capat membuat gesekan antara tubuh mereka sehingga Savira harus menahan mulutnya untuk tidak mendesah saat ini.

"Aku akan menyuapi mu makan," ucap Jay sambil tersenyum manis.

Saat ini Jay seperti sekor serigala kejam yang mematikan berubah menjadi kucing Angora yang imut dan menggemaskan. Tapi tentu saja Jay sebenarnya tetaplah seorang Wolf yang kejam walaupun bisa berubah manis dan penurut saat berada didekat Savira.

"Terimakasih." ucap Savira yang memilih tidak banyak berbicara karena takut mengeluarkan desahannya yang mengakibatkan mereka harus bercinta sambil makan tentu hal tersebut sangat aneh dan tidak wajar bagi Savira.

Setelah makanan yang dimakan oleh Savira hampir habis separuh Savira merasakan jika bagian intimnya terasa penuh kembali karena senjata Jay telah siap tempur kembali dalam tubuhnya. Hal itu membuat Savira segera mengambil air minum dan meminum banyak Air karena haus.

"Ah..... Jay," ucap Savira kaget dan menutup mulutnya karena Jay bergerak dan membuatnya kaget dan tanpa sengaja mendesah.

Jay sudah tersenyum senang saat Savira mendesah itu artinya Jay bisa mengerakan senjatanya yang terasa saudah tidak bisa berdiam lebih lama lagi tampa digerakkan.

"Sepertinya bercinta sambil makan siang juga akan terasa nikmat Queen....," ucap Jay.

Savira beberapa kali mengelengkan kepalanya bertanda tidak menyetujui ucapan Jay, tapi Jay tidak perduli dan tetap melakukan hal yang disukainya tersebuat.

"Kamu tetap masih bisa melanjutkan makan mu Queen dan aku akan berkerja dari belakang." ucap Jay yang mencabut benda pusaka miliknya.

Jay kemudian yang membuat Saviara sedikit menungging dan menerima beberapa tumpukan bantal pada bawah perut Savira, dihadapan Savira juga masih ada makannya yang tersisa setengah. Sedangkan Jay kembali memasuki lubang kenikmatan yang benar pada tubuh Savira dari belakang.

"Aaaohk.. ow..... Jay... ah.....," ucap Savira dengan mulutnya yang masih mengunyah makanan tapi Jay malah menusukkan senjatanya itu dari belakang Savira walaupun Jay menusuk pada lubang yang benar tapi tatap saja hal itu membuat Savira kaget.

"Iya Queen... lanjutkan lah makan mu....," ucap Jay dengan semangat memompa Savira dengan cepat.

Tentu saja Savira tidak bisa melanjutkan makanannya lagi karena sudah merasa tidak mood makan dan tentu akan sulit makan dengan kondisi seperti ini. Jay dan dan James benar-benar gila mereka berdua tidak puas menyentuh dan menyetubuhi Savira dari semalam.

"Habiskan makanan mu Queen, jika tidak aku akan terus bercinta dengan mu tanpa memberi mu makan!" ucap Jay dengan tegas.

Tentu Jay tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya yang tidak memberi makan pada Savira, James hanya tidak ingin tubuh Savira lemas karena kurang makan.


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
Chesi_putri Chesi_putri

Tolong jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote terimakasih.

Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C25
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión