Kana : Itu IBLIS ciptaan yang telah sempurna. Yang satu ini bisa bertarung dan membunuh kita.
Shin : Kalau begitu bagaimana kita mau selamat ?
Kana : Kita akan membunuhnya.
Shin : Ini latihannya ?
Kana : Ya, ini hanya permulaan untuk membunuh DEWA.
Shin : Oh, jadi kita gunakan senapan atau bagaimana ?
Kana : Aku akan menembak kan senapan ke arahnya untuk mempersempit ruang geraknya. Kau gunakan tangan atau pedangmu lalu cabut atau hancurkan jantung nya
Sang iblis telah sampai ke atas dan memperlihatkan wujudnya. Tubuhnya seperti manusia pada umumnya dengan menggunakan hanya sehelai kain berwarna putih menatap ke arah mereka.
Kana : Walau dia seperti manusia, kita harus segera membunuhnya atau kita yang mati. Kau sudah siap ?
Shin : Ayo kita lakukan.
Shin memberikan Kana senjatanya, lalu Kana segera menembakan peluru semi otomatisnya ke arah sang iblis. Sang iblis menghindari hampir setiap peluru yang ditembakkan Kana ke arahnya. Itulah saat Shin melihat celah.
Shin segera bergerak dengan langkah - langkah cepat menuju ke tempat sang iblis berada lalu menghunuskan pedangnya ke arah iblis tersebut. Sang iblis melakukan gerak manuver ke belakang dengan sangat gemulai seperti seorang penari lalu mendekat menatap langsung ke arah Shin.
Kana sudah tidak bisa menembak karena jarak Shin dengan sang iblis terlalu dekat.
Shin melakukan gerak menangkis tusukan yang dilancarkan oleh sang iblis ke arahnya, lalu kembali ke posisi kuda - kuda dengan cepat, sementara sang iblis melakukan gerakan mundur.
Kana berusaha menolong dengan mengeluarkan senjata berupa kapak baja berwarna merah yang membentangkan bilah mata pisau tajam sepanjang kepala hingga lengannya lalu dipakaikan ke lengan.
Kana memukul iblis itu dengan kapak besarnya dan menghantam tubuh sang iblis hingga ia tersungkur di tanah.
Akan tetapi, Sang Iblis tidak menunjukan luka yang sangat serius dan mulai melakukan sesuatu dengan senjata nya.
Kana : Dia akan segera menunjukan wujud aslinya.
IBLIS ??? : Tolong jangan mengganggu lebih dari ini makhluk rendahan.
Shin : Senjatanya masuk ke dalam tubuhnya !
Kana : Itu tulang belakang raja iblis, dia akan mengepakkan sayapnya sekarang. Saatnya mengakhiri ini Shin.
Shin melakukan gerak memutar badan lalu mengambil senapan yang dilemparkan oleh Kana dan mulai menembakkannya ke arah iblis yang tengah memulai proses perubahannya itu.
Shin menghunuskan pedang menembus dada sang iblis lalu menarik pedangnya ke atas anggota tubuh sang iblis hingga terbelah menjadi dua bagian. Iblis itu pun kehilangan keseimbangannya dan tergeletak jatuh seketika.
Kana : Yah akhirnya selesai ju..
TUJUH IBLIS BERPUTAR MENGELILINGI MEREKA BERDUA DARI LANGIT - LANGIT TURUN KE BAWAH SAMBIL TERSENYUM
Kana : Masih ada tujuh, bagaimana mungkin, apakah..
Kana menoleh ke arah monitor tersebut dan melihat bahwa monitor itu telah hancur lebur dan mengeluarkan cairan berwarna merah darah.
Salah satu iblis tersebut mengeluarkan tulang belakang raja iblis lalu melemparkannya ke arah Shin.
Shin tertusuk sangat dalam tepat di bagian dadanya. Ia tak bisa bergerak.
Kana segera menghempaskan serangan memutar yang memancarkan serangan udara ke sekelilingnya dan menghalau iblis - iblis itu untuk mendekat dan menyerang.
Shin : Bagaimana cara kau akan mengalahkan mereka semua…
Kana : Aku harus membawamu keluar sekarang. Tidak perlu melawan mereka. Tempat ini akan segera hancur.
Kana mengeluarkan sebuah cairan yang dia taruh di ranselnya lalu menuangkannya ke tombak yang menusuk Shin.
Cairan itu dengan segera mencairkan tombak tersebut menjadi cairan merah darah.
Sang iblis yang telah melemparkan tombaknya sudah berada di tanah berdiri menyiapkan tombak yang baru dengan cara memotong lengan kirinya dan menyerap cairan darah yang ia miliki. Keenam iblis itu lalu turun dan berbaris mengarahkan tombak - tombak mereka ke arah kana dan juga shin.
Kana : Ayo kita pergi, sudah cukup permulaannya.
Shin : Bagaimana cara kita…
Ledakan besar terjadi di bagian atas.
Walau mereka berada jauh di bawah tanah, getaran tersebut berhasil sampai ke tempat mereka dan menggoyahkan seisi goa tempat mereka berada saat ini. Bangunan mulai berjatuhan dan salah satu kristal yang tertanam jatuh dan menimbun dua iblis yang berada di sana.
Iblis - iblis lain menghisap kembali tombak itu dan pergi menuju ke tempat lain.
Kana : Paman, Pak Tua, dan yang lainnya telah melakukannya. Ayo kita juga harus segera menyusul mereka.
Kita ke Sanctuary.
Kana menopang Shin di pundaknya lalu sepatu yang ia kenakan menyala dan menghempaskan tenaga yang besar, membuatnya bisa melompat tinggi menuju ke atas dan masuk ke sebuah lobang yang tidak jauh dari tempat mereka berada
(Langit - langit goa ini memiliki rongga - rongga lobang yang sangat banyak dan tak beraturan).
Getaran masih terasa sangat kuat seperti sebuah bor yang tengah menghantam permukaan bumi dan terus menggali ke bawah.
Kana memakai kacamata yang sama dengan yang dipakai Shin, menggunakan fitur peta untuk segera mengeluarkan mereka dari tempat tersebut.
Kana : Bertahanlah sebentar lagi pria besar...Kau benar - benar mendapat nutrisi yang baik selama berada di luar sana.
Shin : Yah tapi kalau kehabisan darah aku juga mati nantinya.
Kana : Yah tapi kau tidak boleh mati dulu, kau adalah bagian penting dari rencana kami.
Kana lalu mempercepat langkah larinya untuk segera keluar. Mereka melalui lubang - lubang yang sangat sempit dan kecil, Shin dengan kesusahan berusaha untuk keluar dari sana. Getaran yang terasa akhirnya menghilang sesaat setelah mereka sampai ke permukaan. Mereka akhirnya dapat berdiri menatap ke keadaan sekitar di permukaan.
Kotanya hancur berlubang hingga ke tempat mereka berada sebelumnya. Sedikit lebih lama di dalam sana dan mereka akan menjadi abu.
Shin : Apa yang sebenarnya paman dan pak tua itu lakukan ?
Kana : Kau kebetulan sekali keluar di hari ini, kalau tidak kau juga akan musnah sama seperti kota ini.
Shin : Kenapa kalian lakukan ini ?
Kana : Kita harus segera berkumpul dengan yang lain untuk mengobati lukamu terlebih dahulu, jangan banyak bicara.
Ransel Kana berubah menjadi sayap setelah Kana menekan tombol di bagian tas tersebut. Kana menggendong Shin membawanya terbang melewati kota yang sudah tak tersisa sama sekali.
Shin memikirkan apakah sudah tak ada artinya lagi mempertahankan dunia ini ketika melihat keadaan tersebut.
Kana : Oh iya, manusia yang ada di bumi sekarang hanya tinggal 6 orang, ditambah kau jadi 7.
Shin : Apa maksudmu manusia sudah punah ?
Kana : Bencana yang dahulu telah mengapuskan 99,9 % manusia dari bumi ini dan sisanya tidak dapat bertahan hidup lama. Manusia yang kau lihat itu, hanyalah manusia yang telah rusak, kreasi mesin bodoh yang sebelumnya kau lihat.
Shin mendengar itu dan tercengang telah bertahan hidup selama 8 tahun dengan makhluk - makhluk aneh tersebut.
Shin : Aku dulu diselamatkan oleh seorang yang kelihatannya ilmuwan dengan memasukanku ke dalam kapsul apung. Kapsul itu membuat tubuhku membeku selama 12 tahun. Tak mungkin aku bisa hidup kalau tidak ada dia.
Kana : Ilmuwan itu pantas mendapatkan kehidupan yang lebih baik di akhirat dibanding di neraka ini.
Shin : Maksudmu dia menyelamatkanku hanya agar aku bisa bertahan hidup di neraka dunia ini ?
Kana : Yah, mungkin ada benarnya juga.. Orang - orang di Sanctuary tadinya juga berpikir bahwa kami yang ditinggalkan ini ialah orang - orang yang bahkan tidak pantas untuk mati, menghindari segala kegilaan setelah bencana.
Tetapi, kali ini kita punya kesempatan untuk merubah semua ini. Jadi.... harapan pasti akan datang menyinari kita para manusia sekali lagi.
Shin : Akkhhhh sial, apa masih lama lagi?
Kana : Hanya tinggal beberapa petak lagi dan kita akan sampai. Aku sudah hampir bisa melihat cahayanya.
Shin dan Kana melihat secercah cahaya dari kejauhan yang menunjukkan sebuah bentuk menyerupai bunker, sekitar 200 meter dari tempat mereka berada.
Terletak di luar lokasi tempat hancurnya kota dengan banyak pelat baja yang menjadi landasan berdirinya bunker tersebut.
Kana : Bunkernya terletak sekitar 100 meter di bawah tanah sebelum bencana melanda, tapi kini kita sudah bisa melihatnya langsung di permukaan.
Shin : Aku rasa aku akan tertidur tak lama lagi.
Kana : Bertahanlah Shin, sebentar lagi saja.
Kana dengan cepat menurunkan Shin untuk duduk sebentar di tanah dan membuka bunker menggunakan kartu tanda kunci dari sakunya. Pintunya terbuka lalu mereka masuk. Mereka menaiki lift dan menuju semakin jauh ke bawah tanah. Sensasinya semakin panas untuk sesaat selama perjalanan jauh mereka ke bawah lalu menjadi dingin lagi setelah mereka mulai bisa melihat fasilitas bawah tanah.
Mereka sampai dan ada seorang lelaki muda telah menunggu mereka di luar lift.
Anak muda ??? : Biarkan aku..
Kana : Terima kasih Raku bro, tolong bantu aku membawanya ke ruang medis untuk segera mendapatkan perawatan.
Anak muda itu terlihat sangat kurus, tetapi dengan tingginya tersebut tampak seperti anak SMA. Memiliki rambut putih dan muka yang cukup tampan.
Dia lalu meletakan lengannya di atas bahuku lalu dengan segera mengangkatk Shin bahkan dengan tubuh Shin yang lebih besar darinya. Shin kelihatan seperti dia bisa segera kehilangan kesadarannya kapan saja.
Raku : Dia terluka sangat parah ....
Kana : Tolong ya urus dia untukku. Aku harus segera menemui Pak Tua sekarang juga.
Raku : Yah, kita sungguh akan segera mempersiapkan untuk Hari itu, bukankah begitu Kana ?
Kana mengangguk dan segera berlari menuju ke sudut persimpangan jalan dan menghilang dari pandangan Raku.