"Kok kamu bilang gitu sih ke aku?"
"Emang kenyataannya kamu adalah orang yang lemah kok, dikit-dikit nangis, dikit-dikit marah, dikit-dikit pengadu. Apa kamu tidak bosen terus mengganggu Lela setiap hari? Apa kamu tidak malu jika setiap hari kamu mempermalukan aku juga adikku, Martin." Langkah kaki Dirga mendekati Carissa, dengan tatapan menusuk tajam. "Sebaiknya kamu jangan muncul lagi di kampus ini atau di hadapanku. Kamu ti ...."
Bugh!
"Jangan macam-macam Kakak, aku benci mendengar semua perkataanmu. Kamu yang harusnya sadar Kak!" Dirga meringis, menyeka darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. "Kamu tidak apa-apa, Dirga?" tanya Lela khawatir. "Lihat, gara-gara kamu, kekasihku terluka! Sebaiknya kalian berdua pergi!"