"Please, ku mohon jangan kirim aku ke, Mr. Monarc." Mohon Olivia. Sialnya, Louis seperti tidak mendengar sehingga tetap memberi perintah mutlak pada Nick. Tidak ada jalan lain. Akhirnya, dia pun berlutut di kaki Louis. "Ku mohon Louis, jangan mengirimku pada, Mr. Monarc." Berpadukan dengan isak tangis.
Kini, hancur sudah harga diri yang selalu dia banggakan. Dia pun harus berlutut di kaki lelaki yang dengan sengaja melemparkan kotoran atas penolakan perjodohan.
"Sorry, Olivia."
"Please, jangan lakukan ini padaku, Louis. Kau boleh menghukum ku apa saja, yang jelas jangan mengirimku ke, Mr. Monarc. Aku tidak mau menjadi korban dari kekejamannya."
"Hm, jadi kau takut?"
"Tidak." Singkat, padat, jelas, itulah satu kata yang meluncur dari bibir Olivia.
"Good." Bersamaan dengan itu memberi perintah supaya segera mengirimnya pada Monarc. Namun, sebelum Nick mendekat sudah lebih dulu dihentikan oleh permohonan Olivia.
"Jadi, kau mengakui kesalahan mu?"
Olivia mengangguk.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Kalau kalian suka dengan cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. PS atau komentar dari kalian sangat berarti buat Amira. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!