Si Chuanbo menatap masakan kaki babi di tangannya dengan serius. Setelah melewati beberapa jam marinasi, kaki babi itu bersinar dengan warna merah yang mengkilap. Tangan Si Chuanbo yang memegang kaki babi terasa agak panas, tapi bau masakan itu langsung mendominasi hidungnya.
Air liur Si Chuanbo sudah mulai mengalir tak terkendali. Cukup hanya... Cukup hanya mencoba satu gigit, batinnya. Dengan mentalitas mencoba seperti ini, dia menggigit potongan kaki babi dengan anggun dan mencobanya.
Ujung lidah Si Chuanbo menyentuh daging kaki babi yang direbus itu. Kaki babi yang kaya kolagen sangat lembut setelah digigit. Dia pun mengunyahnya dua kali. Potongan kaki babi itu sama sekali tidak berminyak. Rasanya justru elastis dan kenyal.
Aroma bumbu marinasi meresap ke dalam setiap jengkal daging kaki babi, bahkan sampai ke tulang-tulangnya. Harum, manis, asin, segar dan pedas dengan rasa yang kuat. Masakan ini langsung memenuhi selera makan Si Chuanbo.
"!!!"