Ace tak menolak ketika ku-pukpuk pahanya (kadang bokongnya), meski aku tahu dia bukan bayi. Istriku tidak protes meski bergeliat risih. Ekspresinya kesal, lalu meringkuk seperti bola agar tak disentuh lagi. "Mhhh ...." keluhnya culture shock. Bisa kubayangkan Ace tak pernah mengira akan dinafsui, tapi akan kutekan dia untuk mengerti agar menjadi berlianku sampai kapan pun.
"Acie, makan dulu ya?" tawarku dengan berbisik padanya. "Kamu bisa puasa 2 hari kalau tidur sampai sore."
"Tidak dulu, Phi."
"Acie ...."
Ace pun menoleh karena nada panggilanku beda. "Oke ...." Dia takut jika aku sudah tegas, sampai-sampai matanya terluka dan ingin mengamuk seperti monster. Dia mungkin ingin mandiri seperti kuli pada umumnya. Hampir turun ranjang, tapi kumarahi dia agar tetap duduk saja. Ace sempat membentak "APA SIH PHI? SAYA INI BISA SENDIRI!" karena sendok dan piringnya tidak kuberikan, lalu dia membuka mulut untuk kusuapi agar merasakan banyak dominasi.
Tambahkan ke koleksi yaaaa