"Arjuna! Yudistira! Nakula! Sadewa!" teriakku begitu sampai di teras. "Kakak pulaaaang!!! Ada yang kangen ke Kak Alex tidak? Sini peluk!"
Adek-adekku pun tersentak semua, padahal tadi sedang membuat rujak bersama.
"Eh? KAKAAAAAAAAAAAK!" seru Yudistira yang suaranya paling cempreng.
"KAK ALEX!"
Arjuna auto melepaskan uleg cobeknya.
"YA AMPUN KAK ALEX!" seru Sadewa sambil menggebuk bahu saudaranya. "NAKULA! NAKULA! ITU NYATA! ASTAGA! KAK ALEX DATANG! KAK ALEX PULANG! NAKULA!"
"IYA IYA ANJIR AKU JUGA SUDAH LIHAT!" kata Nakula jengkel.
Aku pun tertawa-tawa. Mereka semua lari padaku, dan memelukku sebagaimana keluarga cemara. Awalnya memang terharu sekali, tapi tidak heran sih kalau ending-nya minta uang "jajan" padaku juga.
"AYO KAK ALEEEEEEX! TRAKTIIIIIIR!! AYO MAKAAAAAANNN! HA HA HA HA HA! KAK ALEX DUITNYA PASTI BANYAK KAN?"
"IYO LOH PASTI! KAK ALEX MINTA PASANG WIFI DI RUMAH JUGA! BIAR TIDAK SERING-SERING KELUAR! YA YA YA?"