Gadis tampak sangat lemah bahkan untuk menjawab panggilan ku.
Aku pun mencoba berdiri dan ingin memanggil Bang Arya atau siapa saja untuk melihat keadaan gadis dan melakukan sesuatu. Namun gadis dengan lemah malah menahan tangan ku tak membiarkan aku memberitahukan keadaan nya pada keluarganya. Mungkin ia tak mau membuat keluarganya khawatir. Karena sebelum nya ibu nya memang sudah melarang nya untuk pergi ikut dengan ku.
Aku pun duduk kembali sampai ia benar benar yakin bahwa aku takan mengadukan nya pada orang rumah nya.
Tak berapa lama gadis tampak mengingau. Aku mengecek temperatur tubuh nya yang lumayan panas.
Melihat ia seperti itu aku pun dengan cepat lari keluar dan mengambil alat yang bisa aku gunakan untuk mengompres panas nya.
Gadis tiba tiba memeluk ku erat ketika aku sibuk berusaha meredakan panas nya.
"Al jangan pergi aku ngga biasa hidup tanpa kamu"
Deg.
Hati ku seolah di hantam oleh petir yang sangat dasyat.