Descargar la aplicación
23.52% Sisi Gelap Kekasih Ku Psychopath [ END ] / Chapter 4: Part 4. Cinta Ku Yang Besar Pada Jimin

Capítulo 4: Part 4. Cinta Ku Yang Besar Pada Jimin

Begitu Rose tiba di rumah, dia segera mencuci potongan kaki Jiyeon yang dibawanya dari hutan, dan memasukkannya ke dalam freezer. Setelah itu dia pergi ke kamar menemui Jimin yang tengah terbaring dan masih tak sadarkan diri karena pengaruh obat bius yang Rose suntikkan sebelumnya kepadanya.

Dia memandangi Jimin sejenak lalu kembali ke dapur.

Lalu dia memasak sup daging dari potongan kaki Jiyeon.

Suara parang dan talenan pun saling beradu memenuhi dapur itu saat dia memotong-motong daging itu menjadi potongan yang lebih kecil.

Lalu Rose membumbui olahan daging itu dan mengolahnya dengan maksimal sehingga tidak terlihat lain. Tapi terlihat menarik.

Rose sangat leluasa dalam menjalankan semua aksinya, karena tidak ada siapa pun di rumah itu selain mereka berdua yang tinggal di rumah yang besar bak istana. Security yang sebelumnya setia menjaga gerbang sudah dia pecat.

Setelah itu, Rose kembali lagi ke kamar untuk membangunkan Jimin. Sambil mengelus-ngelus rambut Jimin, dia berkata,

"Sayang, sayang, bangunlah! Kamu sudah tidur cukup lama, bangunlah sayang!"

Rose berkali-kali memanggil-mangil namanya untuk membangunkannya. Dan setelah sekian lama, Jimin pun akhirnya membuka matanya. Dia berkata,

"Aduh... kepalaku. Agh.. kepala ku... ao... " (Ungkapnya sambil memegang kepalanya dan berupaya untuk duduk)

Rose pun dengan sigap membantunya untuk duduk. Lalu berkata,

"Ini sayang, kamu minum dulu! Wah, luka di kulitmu semakin parah, aku obati yah!" (Ungkapnya dengan lembut sambil menyentuh pipi Jimin dengan lembut)

Tapi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, Jimin berkata,

"Tidak! Tidak! Tolong jangan sakiti aku lagi! Aku mohon!

Aku mohon pada mu!" (Ungkapnya sambil menggerak-gerakkan tangannya, mengisyaratkan permohonannya sambil merintih kesakitan)

"Apa? Menyakitimu? Bagaimana kamu bisa berpikir aku menyakiti mu?" (Balas Rose sambil mendekatkan wajahnya pada Jimin)

"Aku mendengar semua perkataan mu saat aku terbaring. Dan kau lah yang menyebabkan ku sakit dan menderita seperti ini"

"Hahahahahahaha, Jimin suami ku sayang, suami ku yang malang. Kamu tahu kenapa aku seperti ini? Ha?

Kamu yang sudah membuat ku seperti ini. Membuat ku tidak waras. Pesonamu, wajahmu, tubuhmu, bibirmu, dan cintamu, semuanya adalah milikku. Tapi kau sudah memberikannya pada wanita lain.

Kau tahu, aku begitu mencintai mu, setiap hari aku merindukan mu, aku menunggumu setiap malam.

Aku bangun pagi-pagi sekali dan mengurusmu lebih daripada diriku sendiri.

Semua itu aku lakukan karena cintaku. Aku selalu terjaga saat malam selama kau sakit, karena aku tidak bisa hidup tanpa dirimu. Apa kau menyadari semua itu?"

"Maafkan aku sayang! Tolong!" (Ujarnya sambil menangis)

Maka sambil menghapus air mata di wajah Jimin, Rose melanjutkan perkataannya,

"Kau ingat sayang? Dulu kita sering menghabiskan waktu bersama, kita saling mencintai.

Aku masih ingat dulu saat kau membuatkan masakan untuk ku di hari ulang tahun pernikahan kita yang pertama. Lalu kau menyuapi ku, tapi aku malah memuntahkannya, hahahahah....

Kau ingat? Makanan itu sangat asin.

Tapi karena aku melihat cinta dan upaya mu yang begitu tulus, maka aku memakannya sampai habis lalu meminum banyak air, karena itu begitu asin. Meski begitu, aku sangat merindukan saat-saat itu. Karena kita tertawa bahagia saat itu. "

Dan apa kau juga masih ingat saat kita mengabiskan malam bulan madu kita di Swiss? Aku merasakan kehangatanmu, aku merasa sangat nyaman berada dalam pelukanmu. Tapi kini semua itu hanya tinggal kenangan.

Kamu tahu? Aku menangisi cinta ini setiap malam.

Aku sangat menderita karenanya. Maka sekarang, aku ingin mengakhiri cinta ini, karena aku ingin hidup lebih lama.

Tapi aku akan mengakhiri cinta ini dengan sangat indah sehingga sulit untuk dilupakan."

Usai mengungkapkan perkataannya, Rose pun memeluk Jimin. Dan Jimin saat itu tidak punya daya apapun untuk melawan tapi hanya bisa pasrah. Setelah itu dia berkata lagi,

"Baiklah? Sekarang aku akan memandikan mu. Karena kita akan menikmati makan malam romantis. Aku akan menyiapkan pesta kecil untuk kita berdua. Dan makan malam itu, akan menjadi malan malam terindah yang  pernah kamu lihat seumur hidup mu."

Kemudian Rose memapah Jimin ke kamar mandi, menanggalkan pakaiannya, dan memasukkannya ke dalam bath tub.

Lalu dia menghidupkan keran air, hingga air itu menutupi tubuh Jimin. Lalu dia mulai menggosok-gosok punggung Jimin dan seluruh bagian tubuhnya, hingga busa memenuhi bath tub itu.

Setelah puas bermain-main busa, Rose menyirami tubuh Jimin dengan shower dan menggosok-gosok kembali punggung dan tubuh Jimin sampai seluruh busa itu hilang. Sembari memandikan Jimin, Rose memaksanya agar tetap tersenyum. Dan Rose mengabadikan semua momen itu dengan kamera ponselnya.

Setelah itu, dia memapah Jimin ke kamar dan mengelap tubuhnya yang atletis dan seksi itu. Kemudian dia mendandani Jimin dan memakaikan pakaian yang paling bagus untuknya.

Dia melihat Jimin terlihat sangat tampan dan menarik. Maka Rose tak kuasa menahan gairahnya, dia pun mencium bibir Jimin yang tebal dan merona itu. lalu berkata,

"Wah... sayang, aku tidak percaya. Kamu sungguh begitu mempesona. Aku semakin mencintai mu dan memuja mu. Rasanya aku tidak ingin mengakhiri cinta dan kenikmatan ini. Tapi aku sudah terlanjur berjanji pada diriku sendiri.

Baiklah! Sekarang kamu tunggu disini!

Tapi aku akan mengikat kaki dan tangan mu dulu supaya kamu tidak kabur. Dan aku juga akan bersiap-siap dan berdandan dengan sangat cantik. Tunggu yah sayang!"

Jimin yang saat itu tidak berdaya, hanya bisa pasrah. Sekujur tubuhnya yang penuh luka, tertutupi dengan stelan jas yang dia pakai. Dia juga sulit berbicara karena Rose selalu menambahkan bahan kimia ke makanan Jimin, sehingga semakin hari sakit tenggorokannya semakin parah.

Jimin seperti mayat hidup yang diperlakukan Rose dengan sesuka hatinya.

**********

Seusai mandi, Rose terlihat sibuk memilih-milih pakaian di lemarinya. Dia mengeluarkan beberapa koleksi pakaian mahal miliknya, dan melemparnya satu persatu sambil mengatakan,

"Mmmm ini tidak cocok. Yang ini kurang seksi. Dan yang ini... terlihat biasa saja"

Dia terus melakukan hal yang sama sampai seluruh pakaian di lemarinya habis. Akhirnya dia menemukan satu gaun yang dia rasa indah dan pantas. Lalu dia mengenakannya dan bergaya di hadapan Jimin.

"Sayang, coba lihat! Apa aku kurang cantik dan seksi, sehingga kau berpaling dariku? Apa kekurangan ku, sehingga kau tidak puas dan berbaring di dada wanita lain.

Setelah itu dia memoles wajahnya dengan make up ringan, lalu memakai lipstick merah. Dia berkata,

"Sayang, kamu tau ga kenapa aku memakai lipstick merah? Karena dengan warna merah ini, aku juga akan membuat bibir mu merah. Coba lihat aku! Apakah bibir ku sudah tampak seksi?

Usai itu, Rose melepaskan ikatan pada kaki dan tangan Jimin lalu membawanya menuju meja makan dan mendudukkannya, dia juga menuangkan anggur merah ke dalam gelas dan memberikannya pada Jimin.

"Sayang,,, minumlah... ! Ini akan membuat lambung mu sehat. Oh... yah aku lupa, aku juga sudah menyiapkan makanan istimewa khusus untuk suamiku yang tampan ini. Sebentar yah aku ambilkan dulu."

Rose pun cepat-cepat ke dapur dan mengambil semangkuk sup daging hangat.

"Nah ini dia makanan istimewa khusus untuk suamiku yang tercinta. Sekarang aku akan menyuapimu. Kamu makan sampai habis yah, karena aku sudah bekerja keras untuk mendapatkannya. Ini daging terbaik di kota ini.

Sekarang ayo buka mulut mu!"

Jimin pun memakannya hingga setengah sup itu habis. Lalu Rose bertanya pada Jimin,

"Sayang, gimana masakan ku? Enak ga?

Jimin hanya bisa menundukkan kepalanya tanda setuju

"Mmmm baguslah kamu menyukainya. Tapi kamu tau ini daging apa?

Jimin pun menggelengkan kepalanya.

"Mmm tunggu yah, aku akan mengambil sisanya, maka kamu akan tau ini daging apa."

Rose pun pergi mengambil sisa potongan kaki Jiyeon dan meletakkannya pada sebuah nampan dan menutupnya lalu membawanya ke hadapan Jimin.

"Ini dia sayang, sisa daging yang kamu makan itu. Ayo buka! Dan kamu akan tau itu daging apa. (Ungkap Rose sambil tersenyum manis)

Maka Jimin pun segera membuka penutup nampan itu, dan kaget sampai matanya melotot. Dia melihat potongan kaki yang cantik yang dihiasi dengan kutek merah.

Maka dia melempar nampan itu, dan mulai mual dan muntah.

Lalu dia menangis histeris, sementara Rose tertawa terbahak-bahak. Kemudian dia berkata,

"Kamu tau ini kaki siapa? Ini adalah kaki Jiyeon. Aku melihat kamu sangat menyukainya. Ini makan lagi! Cepat makan lagi!" (Paksa Rose sambil memasukkan sisa daging di mangkok sup itu ke mulut Jimin )

Tapi Jimin memuntahkannya. Lalu Rose berkata lagi,

"Kamu tahu? Aku sudah melenyapkan dia. Aku sudah melenyapkan Jiyeon, orang yang sangat kamu cintai itu.

Dan seperti yang aku katakan, aku tidak akan mengampuni siapa pun yang mengkhianati ku, termasuk dirimu.

Agh... aku sangat tergila-gila pada mu sayang. Rasanya aku ingin sekali mencekik mu. Tapi tidak! Aku belum puas bersenang-senang dengan mu."


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C4
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión