Joseph duduk termenung di sebuah kursi goyang yang ada dalam kamarnya. Masih teringat jelas saat Reva bersimbah darah dan tak sadarkan diri kala itu. Ia pun mendapat kabar duka bahwa sang anak yang masih dalam kandungan wanita itu harus tiada. Ini semua ulah Reva yang disengaja.
Betapa sakit hati Joseph kala itu. Harapan terbesarnya harus tiada di tangan wanita yang ia cintai. Reva tega membunuh darah dagingnya sendiri, lantaran tak mau bersama dengan Joseph kelak. Wanita itu telah memilih bersama dengan pria lain.
Hatinya sudah terlanjur kecewa dengan Reva. Rasa cintanya pun kian menghilang. Sekarang Joseph tak peduli lagi dengan wanita itu. Namun, Joseph masih tak terima kalau Reva bahagia di atas penderitaannya.
"Kau harus merasakan sakit hati, sama seperti yang kurasakan sekarang! Aku tak akan membiarkan kau bahagia bersama Agam!"
Joseph akan pelan-pelan membuat Reva hancur. Ia ingin Agam segera mengetahui kebusukan wanita itu.