Descargar la aplicación
8.24% Suamiku pilihan ayah / Chapter 15: 15. Hampir Mati

Capítulo 15: 15. Hampir Mati

Tak terasa jihan tiba di kediaman nya, Jihan segera masuk ke dalam rumah menuju kamarnya karena waktu sudah menjelang magrib jihan segera bergegas untuk membersihkan tubuhnya serta mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat maghrib nya.

Setelah selesai dengan mandinya jihan segera memakai pakaiannya dan menunaikan sholat maghrib, hampir lima menit menunaikan sholat maghrib akhirnya jihan selesai juga dengan sholatnya, jihan jalan ke meja riasnya untuk memoles sedikit wajahnya dengan make up.

Selesai dengan make up nya jihan beranjak dari kamarnya menuju ke lantai bawah untuk makan malam sebelum turun jihan mengambil tas dan kunci mobilnya.

Sesampainya di lantai bawah jihan duduk dan mengambil makanan yang telah disediakan oleh assisten rumah nya, jihan langsung melahap makanan yang di ambilnya tak berapa lama menikmati makan malam akhirnya selesai juga jihan menikmati makanannya, jihan segera jalan menuju mobilnya sebelum pergi jihan pamit ke pada asisten rumahnya.

Setelah pamit ke pada asisten rumah nya jihan jalan menuju mobilnya yg berada di depan rumah, sesampainya di mobil jihan masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit ada sebuah mobil di samping kanan jihan memanggil - manggil nama jihan, tapi Jihan tidak mendengar kan suara yg memanggil namannya karena jihan tahu siapa yang memanggilnya itu, jihan tetap fokus mengemudikan mobilnya selang tak berapa lama mobil yg di samping kanan jihan menyalip mobil jihan dari arah depan,sontak jihan pun refleks mengerem mendadak mobilnya.

Seketika jihan langsung ke luar dari dalam mobil menuju mobil yang ada didepannya dengan sangat marah.

"Him ke luar lho, lho mau buat gue mati mendadak ya ?" ucap jihan.

Ibrahim ke luar dari dalam mobil dengan senyuman tanpa ada rasa bersalah.

"Jihan, aku gak bermaksud untuk buat kamu mati, tapi dengan cara itu kamu akan berhentikan mobilnya han." ucap Ibrahim ingin memeluk jihan.

"Lho apa- apaan sih mau meluk gue?" ucap jihan menghindar dari pelukan Ibrahim.

"Aku kangen sama kamu han, udah lama kita gak bertemu." ucap Ibrahim.

"Lho kangen sama gue?"ucap Jihan menunjukkan dirinya sendiri.

"Iya han, aku kangen sama kamu." ucap Ibrahim.

"Tapi gue gak kangen sama lho him." ucap jihan berlalu pergi meninggalkan Ibrahim.

Seketika Ibrahim diam saat perkataan jihan, Ibrahim langsung mengejar langkah kaki jihan.

"Han tunggu bentar?" ucap Ibrahim menghalangi jalan jihan.

"Apa lagi sih Ibrahim?" tanya jihan kesal.

"Han ada apa sih dengan kamu, apa aku punya salah sama kamu?" tanya Ibrahim.

"Pikir aja sendiri kenapa gue gak mau bicara sama lho dan ya satu lagi lho itu ada kesalahan sama gue." ucap jihan

"Kesalahan? memangnya apa kesalahan aku han, setau aku selama ini aku gak ada buat kesalahan sama kamu han ?" ucap Ibrahim.

"Yakin lho?" tanya jihan.

"Yakinlah han, memang selama ini aku gak ada salah sama kamu." ucap Ibrahim.

"Oh...jadi sekarang mau lho itu apa him, gue harus pergi gue gak ada waktu untuk bicara sama lho?" ucap jihan.

"Han sebenarnya aku suka sama kamu." ucap Ibrahim.

"Lho suka sama gue?" tanya jihan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya han, aku ingin jadi kekasihmu han ."ucap Ibrahim.

"Lho gak malu him."ucap Jihan.

"Enggaklah, kenapa meski malu kan aku suka sama kamu?" ucap Ibrahim.

"Lho suka sama gue apa harta gue him?" tanya jihan to the poin.

"Kamu kok bicaranya kayak gitu Han, aku suka sama kamu dari hati aku yg paling dalam bukan karena hartamu han." ucap Ibrahim.

"Bohong lho him." ucap jihan berlalu pergi meninggalkan Ibrahim menuju mobilnya.

"Jihan, aku memang suka sama kamu dari hati aku yg paling dalam, aku gak bohong han." ucap Ibrahim teriak melihat kepergian jihan.

Jihan tak menghiraukan teriakan Ibrahim, ia hanya jalan menuju mobilnya sesampainya di mobil jihan langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit dengan menirukan ucapan Ibrahim di dalam mobilnya.

"Han aku suka sama kamu dari hati aku yang paling dalam" dasar pembohong,pembohong lho him, lho hanya dekat sama gue karena ingin harta gue aja him."ucap jihan.

Sedangkan disisi lain terlihat Ibrahim menggerutu kesal "Ah...kenapa jihan bilang aku pembohong ya, apa jihan udah tau rencana aku, ah gak mungkin Jihan tau, dari mana jihan tau."ucap Ibrahim mengacak- acak rambutnya.

Setelah menggerutu kesal, Ibrahim masuk ke dalam mobilnya menuju pulang ke rumah.

Kini hampir beberapa menit melajukan mobilnya jihan tiba di depan rumah sakit, jihan langsung memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit setelah mobil terparkir jihan ke luar dari dalam mobil dan langsung berjalan masuk ke dalam rumah sakit .

Tak berapa lama jihan jalan melewati koridor rumah sakit akhirnya jihan tiba di depan ruang rawat wisnu, segera Jihan membuka pintu masuk.

Ceklekkk...

"Assalamualaikum?" ucap jihan.

"Waalaikum salam."ucap wisnu dan asih bersamaan.

"Ayah ?" ucap jihan menghampiri dan memeluk wisnu.

"Ada apa sayang? apa jihan ada masalah?" tanya wisnu membalas memeluk jihan.

"Ayah jihan tidak ada masalah ayah, jihan ingin meluk ayah saja." ucap jihan bohong.

"Oh...syukurlah kalau kamu tidak ada masalah?" ucap wisnu.

"Iya ayah." ucap jihan.

"Jihan, ayah punya kabar gembira buat kamu sayang." ucap wisnu.

"Kabar gembira apa ayah?" tanya jihan melepaskan pelukan dari wisnu.

"Ayah besok sudah di perbolehkan pulang sayang."ucap wisnu senang.

"Iya ayah, ayah boleh pulang besok?" tanya jihan balik.

"Iya sayang, tadi siang dokter periksa ayah kalau ayah boleh pulang besok." ucap wisnu.

"Alhamdulilah ayah, jihan senang dengar nya ayah? "ucap jihan.

"Iya sayang." ucap wisnu.

"Apa ayah sudah lebih baik?" tanya jihan.

"Alhamdulilah sayang, ayah sudah lebih baik dan sekarang ini ayah sudah bisa duduk kan?" ucap wisnu.

"Iya ayah, sekarang ayah udh bisa duduk, Jam berapa besok ayah pulang, biar jihan jemput ayah? " tanya Jihan.

"Ayah belum tau sayang, besok ayah akan di periksa dokter terlebih dahulu baru setelah diperiksa,ayah boleh pulang." ucap wisnu.

"Oh... iya ayah."ucap Jihan

"Buk asih? " panggil ihan.

"Iya nona ." ucap asih berdiri di samping jihan.

"Buk, kalau ayah udah mau pulang besok kabari jihan ya, soalnya jihan besok ada meeting pagi jadi Jihan tidak bisa meninggalkan pekerjaan jihan di perusahaan, setelah meeting selesai jihan akan datang ke rumah sakit?" ucap Jihan.

"Iya nona jihan, besok saya akan kabari nona." ucap asih.

"Makasih buk asih?" ucap jihan.

"Iya nona." ucap asih.

"Buk asih istirahatlah, biar Jihan yang menjaga ayah."ucap jihan.

"Tapi nona."ucap asih langsung disambut Wisnu.

"Istirahat lah asih, kamu sudah seharian ini menjaga saya."ucap wisnu.

"Baiklah pak wisnu saya akan istirahat, nona dan pak wisnu saya mohon izin istirahat duluan."ucap asih

"Iya buk asih, istirahat lah."ucap Jihan.

Wisnu hanya mengangguk kan kepalanya saat perkataan asih.

Asih berlalu pergi meninggalkan jihan dan wisnu menuju ruang penjaga pasien yang berada di sebelah ruangan wisnu setelah kepergian asih, wisnu dan jihan melanjutkan obrolan mereka.

"Jihan sayang, kalau kamu besok sibuk di perusahaan tidak usah jemput ayah sayang?" ucap wisnu.

"Tidak ayah, jihan akan jemput ayah besok jihan harus ngurus administrasi ayah kalau ada paman Alex, jihan akan suruh paman untuk gantikan jihan di perusahaan untuk satu hari saja supaya jihan mengurus ayah dirumah".ucap jihan.

"Baiklah sayang kalau kamu besok mau menjemput ayah, sayang kapan Alex pulang?." tanya wisnu.

"Belum tau ayah kapan paman pulang dari luar kota."ucap jihan.

Wisnu diam tak menjawab perkataan jihan

"Ayah...kalau gitu ayah istirahat lah dulu, supaya ayah tambah sehat."ucap jihan

"Baiklah sayang."ucap wisnu merebahkan tubuhnya di tempat tidur nya.

"Ayah udah minum obat?"tanya jihan.

"Sudah sayang, tadi setelah makan ayah minum obat di beri asih." ucap wisnu.

"Ooo, baiklah ayah." ucap jihan.

"Jihan tidurlah sayang, kamu pasti lelah bekerja seharian ini?" ucap wisnu.

"Iya ayah, jihan nanti akan tidur setelah sholat isya."ucap jihan.

"Baiklah sayang, ayah tidur duluan ya ? ucap wisnu.

"Iya ayah, tidurlah." ucap jihan.

Setelah wisnu memejamkan matanya, jihan beranjak pergi meninggalkan ruang rawat ayahnya menuju mushola untuk menunaikan sholat isya nya.

Hampir beberapa menit di mushola untuk menunaikan sholat isya nya, kini jihan sudah kembali ke ruang rawat wisnu, terlihat Jihan merebahkan tubuhnya disofa dengan matanya menatap langit- langit, selang tak berapa lama jihan akhirnya terlelap dengan tidurnya.

Maaf ya kalau author ada kesalahannya 🙏

Komen yang positif biar author tambah semangat

Terima kasih 🙏


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C15
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión