"Hamba merasa sangat kotor, Yang Mulia…," lirih Liu Anqier dengan sraa seraknya. "Apakah hamba hanya seorang manusia bodoh sehingga hanya bisa sebagai alat pemuas nafsu para iblis seperti kalian? Kenapa kalian merebutkan hamba hanya karena kalian ingin menjamah tubuh hamba,"
Liu Anqier kembali menangis. Rambutnya yang tergerai panjang itu pun kini tampak berantakan. Pelan, Chen Liao Xuan mengelus rambut Liu Anqier. Kemudian dia duduk di belakang Liu Anqier. Merengkuh tubuh Liu Anqier dari belakang, kemudian dia mencium pipi gadis itu.
"Kau tahu, aku melakukan ini bukan karena aku ingin melampiaskan nafsuku kepadamu. Tapi karena itu kamu, Anqier," Chen Liao Xuan mencoba menjelaskan. "Semua Selir yang ada di istana, tidak ada satu pun yang aku perlakukan sepertimu. Karena aku mencintaimu. Aku hanya ingin selalu bersamamau, tidak dengan yang lainnya."