Arga menatap tajam Reine. "Ma, aku enggak mau Sienna kenapa-kenapa. Aku tidak mau kehilangan dia sama sekali," kata Arga.
"Ya dia tidak akan ke mana-mana, Arga. Hanya anak yang tidak diharapakan itu yang harus pergi," balas Reine ketus. Ia menyayangi Sienna tapi dia tidak dapat menerima cucu yang bukan keturunan Bowie.
"Oke, Ma. Aku mengantuk. Besok kita bicarakan soal ini," kata Arga.
Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Pria itu melangkah mundur ke arah tangga.
"Papa tidak akan rencana gila mama. Papa tidak rela jika menantu Papa disakiti," gumam pria itu.
Reine yang baru saja keluar dari kamar Arga terkejut saat melihat Roman yang hendak naik ke atas. "Iih, Papa ngagetin aja sih. Kok Papa naik ke atas?" tanya Reine.
"Lah, emang Papa enggak boleh baik ke atas?" tanya Roman.
"Tentu saja boleh, Pa. Mending sekarang kita balik ke kamar, udah malam " ajak Reine.