Saat malam, Bryana termenung di atas balkon depan kamarnya sembari memegang segelas red wine. Dia mengenakan terusan dress sebatas lutut tanpa kain pada lengannya, membiarkan rambutnya tergerai indah dan sudah menghapus make up di wajahnya.
"Sedang apa dia, apa dia akan didekati oleh Kareen? Rasanya sakit sekali jika terus begini. Hanya menjadi bahan pembicaraan orang, dicurigai, padahal tidak ada kejelasan di antara kami! Sampai kapan aku harus membuatnya menyadari bahwa aku menyukainya, menginginkannya?" Bryana bermonolog dengan dirinya sendiri sembari menatap gelapnya langit.
Bryana tidak bisa berhenti memikirkan Dean yang sedang bermalam di rumahnya sendiri karena harus menyelesaikan persiapan perayaan besok. Sebenarnya itu juga keinginan Bryana yang ingin melihat Sofia bahagia menjelang ulangtahun selalu ditemani oleh ayahnya. Namun mengingat Kareen yang juga tinggal di sana, Bryana merasa curiga jika sekretaris nya itu bisa saja menggoda bodyguard kesayangan nya.