Descargar la aplicación
97.87% ueueue / Chapter 46: accident#45

Capítulo 46: accident#45

"ASTAGA SAYANGKU??!" Max segera berlari mendekat pada Sing, lalu memeriksanya.

Lelaki kecil itu terlihat terduduk dengan kesakitan.

"Aduduh!!" Eluh Sing sambil memegang pinggangnya.

"Jatuh?? Kepeleset?? Kecengklak?? Keseleo?? Perutnya sakit?? Dede jangan keluar dulu!! Masih tujuh bulan lagi dedeeee!!" Heboh Max sambil menatap Sing lalu mengelus perutnya.

"Astaga aa' berisik!! Harit kecengklak tadiii" bete Sing kemudian mengalungkan tangannya di leher Max.

Suaminya itu langsung menggendongnya dengan perlahan, dan membawa Sing ke kamar.

"Sakit gak perutnya? Ke rumah sakit ya?" Tanya Max sambil merebahkan Sing dengan perlahan.

Istrinya itu menggeleng, tetapi ia mengangguk lagi setelahnya.

"Duh, ke rumah sakit aja deh takutnya kenapa napa" Max mengambil ponselnya, lalu segera meminta mobilnya untuk disiapkan.

Ia benar benar panik, walapun Sing nya biasa biasa saja.

"Aa' kayak ada yang ganjel gitu" Sing menarik kaus Max sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit itu.

"Serius??" Sing mengangguk.

"Dedeee, jagoan papa. Keluarnya 7 bulan lagi ya dedeee, masih lama oke? Jadi tahan dulu yaa" ia mengelus sambil mengecup perut itu berulang kali.

"Dah, kuy berangkat" Max mengangkat Sing kembali, dan membawanya pergi ke rumah sakit tempat dokter keluarganya bekerja.

Sesampainya disana, mereka langsung pergi ke ruangan dokter. Shin dan mengkonsultasikan apa yang terjadi.

"Kecengklak tadi dok, gaapa apa kan ya??" Tanya Max sambil menatap nya.

Dokter itu terdiam sebentar, lalu kembali memeriksa nya.

Sing yang sudah rebahan di kasur dan dengan keadaan kaus tersingkap itu pun gugup. Jujur ia jadi takut, padahal tidak begitu sakit tadi.

"Kita usg dulu aja" jawab dokter itu, lalu segera menuang gel pada perut bagian bawah Sing yang menonjol itu, dan menggerakkan alat usg nya disana.

"Nah itu, dedek nya disitu" tunjuk dokter pada layar di depan mereka.

Max dan Sing memerhatikan nya, gumpalan yang sudah terbentuk lumayan besar itu pun terlihat jelas disana.

Jujur saja, semenjak kehamilan Sing dua bulan setengah yang lalu, mereka jarang usg karena sibuk. Jadi baru kali ini mereka melihat 2d dari calon bayi nya.

"Kandungannya gak apa apa kok, cuma keguncang dikit tadi" jelas dokter. Shin.

"Wah, 2d aja dah keliatan cakep" ucap Max pede sambil terus memerhatikan bayinya di sana.

Sing tertawa pelan, tetapi tak disangka justru air mata yang mengalir. Ia terlalu senang dan terharu, karena ini adalah yang pertama kalinya ia melihat bentuk bayi nya.

Ia menggenggam Max begitu erat, melampiaskan rasa excited nya yang begitu mendalam.

"Bulan keberapa dok bisa ketauan jenis kelaminnya?" Tanya Max sambil mengelus kepala Sing.

"Bulan ke 3 jalan ke 4 udah bisa, tapi pake yang 3d. Kalo yg 2d bulan ke 7 baru bisa" jawabnya lagi membuat Max mengangguk kecil.

"Sing nya hati hati, jangan nyampe jatuh lagi. Karna bisa aja bahaya banget kalo ampe kebentur keras perutnya" tutur Dokter.Shin sambil menatap Sing.

Max dan Sing mengangguk. Setelah selesai diperiksa, Sing dibantu untuk duduk dan berjalan perlahan disamping Max.

"Aa' " panggil Sing.

"Kenapa sayang?" Sing merangkul lengan Max erat, mereka sedang dalam perjalanan ke mobil.

"Makan es krim yuk, harit pengen jalan di mall juga~~" pintanya dengan cengiran khasnya.

"Yaudah, udah lama juga gak keluar penthouse pasti bosen banget kan?" Sing mengangguk.

Ia membiarkan Max menaikkan pintunya, lalu ia pun masuk ke mobil.

Mereka memutuskan untuk pergi ke ambarukmo plaza mall. Walaupun sedikit jauh, Max sengaja agar Sing mencari udara segar dulu.

Sesampainya di mall, mereka langsung berkeliling untuk mencari tempat es krim yang Sing mau.

"Yang udah abis dirumah apa aja ya sayang? Aa' gak hapal" tanya Max pada lelaki kecil yang sedang menikmati es krim nya dan tengah duduk santai di troli.

Sementara Max mendorong trolinya.

"Buah, roti, mentega, selai, yoghurt, susu, popcorn, es krim, minyak goreng, sayuran, daging, ayam, ikan kalo aa' mau, tepung, telur, beras, cokelat batang, sama snack" jawab Sing panjang lebar.

"Astaga hapal banget yaa"

"Yaiyalah, kan Harit yang ngurus dapur" Max tertawa, ia lalu mengusak rambutnya dan mengecup kilat bibir Sing.

"Okee, mari kita shopping"

Max mulai di bagian kering kering, seperti beras, tepung, snack dan lainnya.

Sebenarnya troli yang dinaiki Sing hanya untuk jajanan saja, sementara Max meminta guard nya untuk membawa satu lagi.

"Dah, Harit mau snack ambil aja" ujar Max membiarkan Sing mengambil snack yang ia mau.

Dan dengan muka sumringah nya, Sing mengambil banyak snack yang ia sukai hingga memenuhi tubuhnya dan troli itu ditambah lagi Max yang mengambil banyak snack.

"Dedeknya pesta snack entar di perut mama nya nih" ujar Max membuat Sing menyengir sambil menyuap es krim nya.

"Engga papa, kan biar dede seneng" jawab nya.

"Ini sayurnya apa aja yang mau dibeli?" Tanya Max lalu menatap jejeran sayur di sana.

Sing berpikir sebentar, lalu menunjuk selada, timun, tomat, bayam, daun bawang, seledri, kentang, wortel, dan juga sawi.

"Bawangnya jugaaa papaaa, nanti kalo Harit masak nasi goreng gapake bawang protes lagi, iih" omel Sing saat Max hendak beranjak dari stan sayuran.

Max terbingung, lalu tertawa sambil mengusak rambutnya.

Astaga tampan sekali suami nya, pikir Sing. Tetapi setelah itu Max melepas hoodie toy story putihnya itu hingga tersisa kaus tanpa lengan hitam miliknya.

"Iya juga ya, eheheh" Sing menatapnya sebal, adegan membuka hoodie itu menampakkan perut kotak kotak 'miliknya' yang membuat beberapa orang melihat itu.

"Ih aa' nih, your awesome tummy is mine!!" Omel Sing membuat Max gemas, dan mengecup bibirnya lagi.

Lalu kemudian Max memasangkan hoodienya pada Sing.

"Ini 3 jenis semua?" Sing mengangguk. Kemudian ia membiarkan Max mengambil pack bawang merah, bawang putih, dan juga bawang bombay.

"Udah selesai?" Max menatap Sing lalu mendekatkan dirinya, kembali mengecup bibir itu lagi karena gemas.

Sementara Sing memerah malu, karena adegan itu diperhatikan oleh beberapa orang yang ada di sana.

"Ada yang kurang, kalo ini kelupaan nanti aa' merajuk lagi, xixixi" sindir Sing sambil cekikikan membuat Max cemberut dan memainkan wajahnya gemas.

"Apaaaaan??" Gemas Max.

"Ayaaaaam aa', nanti kalo gaada ayam aa' gamau makan trus ngambek, kan Harit jadi pusing nantii" gemas Sing lagi membalas Max dengan menarik kedua pipi nya.

"Naaahh!! Itu dia, harus itu. Kuy!!" Max dengan semangat membawa troli berisi snack dan Sing itu menuju ke tempat jejeran daging.

"Ehhh tunggu dulu, ada yang kelupaan dan ini paling penting buat Harit sama dede" sergah Max sambil menghentikan troli nya.

"Apaan?"

Max mendekati Sing, ia lalu menyelipkan tangannya masuk ke dalam baju Sing, dan mengelus perut buncit nya.

"Susu buat dede sama mama nya belooom" mendengar itu Sing tertawa ngakak, hingga menepuk dahinya sendiri sangking lupa nya.

Memang di hari libur Max ini keduanya sangat menikmati waktu luang, ya?

_________________________________________


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C46
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión