Capítulo 162: Rencana Membunuh

Kimberly yang teringat oleh jaket Kanha langsung membalas dengan mengalihkan pembicaraan tentang jaket itu. "Ehhh, maaf, Pak, belum kering jaket itu, besok kalau sudah kering saya kembalikan kok, Pak secepatnya," ucapan Kimberly itu membuat Khaibar semakin memanas. Terlihat dari wajahnya yang memerah karena terbakar rasa cemburu. Kanha yang tau itu malahan dia semakin genit kepada Kimberly, agar tau rasa si Khaibar itu.

"Haha santai saja, Sayangku, masalah jaket itu, kamu ambil juga tidak apa-apa, jaketku sangat banyak, kamu ambil saja biar teringat olehku terus," balas Khaibar dengan sesekali mengedipkan matanya ke arah Kimberly lalu menoleh ke arah Khaibar dengan senyuman mengejek. Itu artinya Kanha sangat pamer kepada saudaranya itu. Seolah-olah memang dia sudah jadian kepada Kimberly.