Di sebuah tempat 3 remaja laki laki yang sedang asik mengobrol di sebuah caffe tempat biasa mereke nongkrong.
"woyy udah pada ngopi belom?" teriak gilang kencang sehingga membuat semuaa penghuni caffe memandang gilang dengan tatapan yang berbeda beda.
"ya Tuhan, bukan temen nelsen ya tuhan bukan temen nelsen, nelsen gak kenal orang ini" ucap nelsen mendramatis. Apa yang nelsen ucap membuat vino sahabat nya geli sendiri melihat kedua anak manusia yang kurang waras ini.
"yayang nelsen lagi ngapain si dari tadi ngeliat nya kesana terus?" tanya gilang kepada nelsen, mereka terlihat seperti seseorang yang tidak waras
"gue lagi liat yang bohay bohay noh, liat yang di sana noh" tunjuk nelsen kea rah perkumpulan cewek cewek seksi
"wauwwwww iss emezingsss siang siang gini gue disuguhin pemandangan yang tidak terduga, nikmat Tuhan mana lagi yang ingin kau dustakan man" kata gilang seraya melebarkan bola matanya untuk melihat lebih jelas ke arah gadis gadis itu.
Salah satu dari cewek cewek itu ada yang merasa jika mereka sedang di perhatikan, akhirnya mereka menoleh ke arah vino, gilang dan nelsen. Cewek itu mengedikan sebelah mata nya genit kepada vino. Vino yang dikedipkan dengan cewek seperti itu malah merasa jijik, bukan berarti dia tidak normal hanya saja cewek seperti itu terlihat seperti sampah, dia terlihat seperti wanita murahan yang tidak punya harga diri. Lain hal nya dengan gilang dan nelsen
"iiiiii anjir dia ngedipin mata nya sama gue" ucap gilang girang merasa bahwa cewek tadi mengedipkan mata nya ke arah gilang
"seksihh abishh vrohhh, sikat aja udah" kata nelsen masih melihat ke arah cewek cewek itu. Vino yang sedari tadi hanya memerhatikan kedua sahabat nya itu, yang malah membuat dia geram sendiri jandinya. Ingin vino kubur hidup hidup deh dua sahabat nya itu.
"lo berdua! Bisa gak sih waras dikit" ucap vino kesal dengaan tingkah kedua sahabat nya yang kelewat normal itu
"duh vino lo tuh kalo di kasih pemandangan kaya begini jangan di lewatin dong, noh liat cewek cewek itu ngeliat ke arah kita bro" kata nelsen yang masih asik menggoda cewek cewek itu dari jauh dengan mengedipkan mata sebelahnya
"tioe cewek gue bukan kaya tipe cewek yang kayak gitu, murahan" kata vino ketus
"ya elah vin, kita kan cuman seneng seneng aja, masalah tipe cewek kita juga nyari yang bener lah, yang takut akan Tuhan, rajin ibadah, dan baca alkitab" kata nelsen yang mulai mengalihkan tatapan nya yang tadi ke cewek cewek itu sekarang menatap vino
"ya, ya, sejak kapan lo jadi anak Tuhan begini?" tanya vino pada nelsen
"sejak dulu gue juga anak Tuhan kale" ucap nelsen ngegas
"ya" jawab vino singkat
"ohh iya vin, gue mau nanya sesuatu tapi lo jangan marah yak" ucap gilang
"hemmm" jawab vino singkat
"tadi lo sama vian ribut masalah apaan, jangan bilang masalah keluarga lo" tebak nelsen yang sontak membuat vino marah dan langsung bangkit dari tempat duduk nya
"bisa ngak sih lo ngak usah bahas tentang anak itu? dan jangan pernah bilang seakan akan dia keluarga gue, seakan akan gue punya hubungan dengan anak brengsek itu, ngerti?" ucap vino ketus, sembari meninggalkan gilang dan nelsen di tempat nya
"tapi lo ngak bisa ubah taldir lo vin, ingat siapa vian dan siapa lo, " ucap nelsen sambil berjalan mengikuti vino, dan tiba tiba vino mencengkram erat kerah baju yang nelsen pakai, emosi vino yang sedari tadidi tahan nya di keluarkan karena mendengar ucapan nelsen yang seperti mengatur hidup nya dan seakan akan dia sok tau kehidupan vino, ya nelsen dan gilang memang sudah berteman sejak mereka masih kecil jadi mereka bertiga sudah tau masa lalu satu sama lain.
"lo ngak usah sok sok ngatur gue nel, dan ngak semua kehidupan gue perlu campur tangan lo, gue bisa urus masalah gue sendiri, urus aja urusan lo sendiri, dan ssekali lagi gue ingetin sama lo, jangan pernah bahas tentang anak itu di depan gue, bahkan denger namanya aja gue jijik asal lo tau" ucap vino semakin emosi
"santai santai, gue ngak ada maksud buat ngatur hidup lo" jawab nelsen tenang dengan tatapan tajam ke arah vino
"oke oke udah dari pada kalian bertengkar gajelas yang ada malah bisa bikin persahabatan kita hancur" gilang berusaha melerai pertengkaran vino dan nelsen
Dan akhirnya vino melepaskan cengkraman nya dari baju nelsen, dan dia langsung minta maaf
"sorry nel, gue tadi kebawa emosi" ucap vino merasa bersalah, vino memang tipe orang yang tidak malu untuk minta maaf jika dia sadar bahwa dia melakukan keslaahan walaupun kadang hanya untuk beberapa orang saja
"santai vin, gue tau kok perasaan lo, gue juga minta maaf karena terlalu ikut campur sama urusan lo" ucap nelsen dan langsung memeluk vino
"ihh najis bangsat, ngapain lo peluk gue, orang yang liat bisa salah paham anjir" ucap vino sambil menghindar dari nelsen, sedangkan gilang hanya tertawa melihat sikap para sahabt sahabat nya ini, tadi mereka ribut besar sekarang malah bertingkah layak nya seperti anak kecil, mungkin itu lah yang di pikirkan oleh gilang, dan setelah itu mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.