Felicia baru saja pulang dari kampusnya. Begitu sampai di rumah, dia melihat Alvaro duduk sendirian di sebuah kursi dalam ruang tengah dalam tatapan kosong dan wajah yang menyedihkan.
"Apa yang sedang terjadi, Kak? Mengapa kamu sendirian di sini? Di mana Kak Jessie dan yang lainnya?" cerca Felicia dalam beberapa pertanyaan sekaligus. Rasanya sangat penasaran ingin mendengar seseorang yang telah terjadi.
"Jessica meninggalkan rumah. Mama sangat murka padaku," jawab seorang lelaki yang tanpa daya sedikit pun. Alvaro merasa bersalah namun tak bisa memikirkan apapun. Cintanya pada Alexa telah melumpuhkan akal sehat di dalam dirinya.
Reaksi Felicia sedikit aneh, dia tak tampak terkejut sama sekali. Hanya kesedihan yang terpancar di wajahnya. Seolah Felicia telah mengetahui hal itu.