"Ayah…" Luna memanggilnya.
Modama mengangguk ke arah anak perempuannya saat ia berjalan menghampiri sofa terdekat dengan aura yang angkuh keluar dari setiap gerakannya.
Itu sangat mudah baginya untuk bisa masuk ke dalam kediaman ini karena ia hanya harus memanipulasi semua penjaga di sepanjang jalannya, itu adalah pekerjaan mudah baginya untuk dilakukan, karena hanya penjaga biasa tidak akan sulit untuk ditundukkan. Ia tidak perlu repot-repot untuk menyembunyikan keberadaan dirinya.
Modama berjalan melalui pintu masuk semudah berjalan masuk ke sebuah taman.
"Kau sudah melakukan pekerjaan yang bagus." Modama berkata dengan cara yang formal.
"Sudah menjadi tugasku." Luna menjawabnya dengan datar.
Tidak ada jejak kehangatan dari cara mereka berdua berinteraksi satu sama lain, hampir seperti seakan mereka adalah rekan yang hendak membicarakan urusan pekerjaan mereka.
"Aku ingin kau terus mengawasi Xiao Tianyou." Modama menyatakan kalimat itu sambil menyilangkan lengannya di hadapan dada. "Buat dia patuh padamu sebisa mungkin, aku ingin dia lebih jatuh hati lagi padamu hingga ia rela menentang kakaknya dan Kaisar."
"Aku mengerti." Luna berkata dengan serius.
Bagaimana pun itu adalah rencana dari Modama dan Kaisar Xiao Zi. Mereka akan dengan sengaja memanfaatkan Luna untuk memancing kekuatan militer Xiao Tianyou, dan bagi peran Luna adalah untuk menabur perselisihan di antara kedua kakak beradik itu dan mendapatkan banyak informasi sebanyak mungkin dari pihak Xiao Tianyou.
"Ada tugas lain untukmu." Modama berkata dengan nada suara yang mengerikan.
"Apa itu ayah?"
"Cari tahu apa yang Xiao Jun lakukan kepada sisa penduduk Xinghe." Modama menatap tepat ke arah kedua mata Luna. "Ada sekelompok orang yang menolong sisa penduduk Xinghe untuk melarikan diri dari Xinghe. Xiao Zi dan aku sangat yakin bahwa itu ada kaitannya dengan kedua kakak beradik itu."
"Aku mengerti." Luna menjawab.
"Kita membutuhkan lebih banyak orang untuk membangun pasukan sendiri, jadi tidak akan ada yang bisa menginjak-injak orang seperti kita lagi! Seperti apa yang sudah mereka lakukan bertahun-tahun lalu!" Kedua mata Modama berkilau dengan kemarahan.
Ia ingat bagaimana orang tua dan seluruh saudaranya di bantai tepat di hadapan matanya, itu sangat beruntung baginya untuk mampu melarikan diri di hari yang kejam itu.
Sekrang, ia akan memastikan semua keturunan dari Kaisar Azura, dengan yang bernama Xiao, akan bertemu dengan akhir dari hidup mereka. Termasuk Xiao Zi, Kaisar bodoh yang bahkan tidak menyadari jika ia telah dimanfaatkan untuk ambisi Modama sendiri. Nantinya Kaisar akan bertemu dengan akhirnya jika Modama sudah tidak membutuhkannya lagi.
Luna menatap kembali ke arah kedua mata ayahnya dengan tenang saat ia berbicara dengan suara yang halus. "Aku membutuhkan Gong Xu untuk mengirimkanku obat di hari kedua setiap bulan. Tolong sampaikan padanya bahwa aku akan menunggunya di gerbang utara kediaman ini."
Kaisar telah memberikannya tata letak dari kediaman Xiao Tianyou sebelumnya, maka Luna sudah mengerti tata letak dari kediaman ini bahkan sebelum ia datang.
"Aku akan memberitahunya." Modama berkata, namun kedua matanya memancarkan sedikit rasa muak. "Luna aku tidak ingin ada kesalahan yang terjadi di dalam rencana ini. Aku tidak ingin mendengar ada alasan apapun, bahkan alasan dari penyakitmu tidak akan bisa diberikan toleransi. Apa kau mengerti dengan ucapanku?" Ia menatap tajam ke arah anak perempuannya.
"Aku mengerti."