"Siapa?" pertanyaan itu muncul ketika Qionglin membuka pintu rumah minimalis ini. Menatap satu wanita yang sepagi ini datang ke rumahnya.
"Maaf kalau merepotkan. Saya lagi butuh garam, boleh saya minta? Saya belum sempat belanja."
Qionglin menatap curiga. Tapi detik berikutnya, dia pun memberikan satu bungkus garam yang dibelikan oleh Changyi.
"Terima kasih. Nanti akan saya ganti, setelah saya pulang dari belanja." ucapnya.
"Tidak perlu. Kau tidak perlu menggantinya."