Descargar la aplicación
9.29% Love My Destiny / Chapter 38: LoveMyDestiny-38

Capítulo 38: LoveMyDestiny-38

"Aku harus menambah ini untuk----"

"Nona Qionglin keluarlah!!"

Teriakan itu membuat Qionglin mengangkat kepalanya menatap pintu rumahnya. Suara ketukan pintu yang tak sabaran membuat wanita itu menatapnya heran.

"Ada apa?" Ucap Xianlun heran.

"Aku juga tidak tahu, coba kita lihat."

Qionglin setuju dia pun meletakkan sendok obatnya dan berjalan ke arah pintu rumahnya. Suaranya begitu kencang, dan mungkin saja kalau pintu ini tidak terbuat dari imajinasi Wenhua pasti akan roboh.

"Ada apa? Kenapa kalian berterima di depan rumah kami?" Ucap Xianlun heran menatap banyak warga dan juga satu tandu di depan rumah Qionglin.

"Kau masih bertanya ada apa? Apa kau sadar dengan ucapanmu ha?" Ketus salah satu pria di depan Xianlun.

"Apa maksudmu? Aku bahkan tidak tahu apa yang kau bicarakan?"

Pria itu menunjuk satu wanita yang terbaring di dalam tandu. Wanita itu memiliki wajah yang pucat dengan beberapa luka di wajahnya. Belum lagi ada juga lebam di bagian leher tepatnya di belakang telinga.

Xianlun yang melihatnya langsung merinding dan menjauh. Belum lagi bau tubuh wanita itu cukup ketara sekali dan menusuk hidung Xianlun.

"Apa yang terjadi dengan wanita itu? Kenapa baunya sangat menyengat?" Tanya Xianlun.

"Dasar bodoh!! Kau masih bertanya apa yang terjadi? Wanita itu tewas karena ulah temanmu!!" Jelas pria itu sambil menunjuk Qionglin

"Mana mungkin!! Jangan asal menuduh."

Pria itu langsung menjelaskan jika wanita itu sempat berobat pas Qionglin beberapa hari lalu. Awalnya wanita itu hanya sakit tenggorokan, tapi selang dua hari wanita itu langsung meninggal. Dan itu karena minum rutin obat yang diberikan Qionglin.

Seakan ingat dengan ucapan pria itu, Qionglin masih memikirkan obat apa yang dia berikan. Kalau masalah sakit tenggorokan, Qionglin selalu memberi teh untuk pengobatan. Selama penyakitnya tidak begitu parah, dan bisa disembuhkan dengan minum teh.

"Aku bahkan tidak memberi dia obat sedikitpun. Aku hanya memberi dia teh untuk meringankan rasa sakitnya." Protes Qionglin tidak terima.

Dia tidak terima jika dia harus dituduh seperti itu. Pasalnya dia tidak melakukan hal apapun selama ini.

Bukannya mengerti semua orang langsung menarik Qionglin ke pengadilan. Wanita itu harus mengakui kesalahan atas apa yang dia lakukan. Wenhua dan juga Xianlun mencoba menahannya dengan berbagai alasan. Tapi bukannya mengerti mereka malah mendorong Wenhua dan juga Xianlun hingga terjatuh. Dan terus menyeret Qionglin ke pengadilan.

"Ini yang aku tidak sukai jika dia berbaur dengan manusia. Dia akan terlibat banyak masalah." Ucap Wenhua kesal.

"Apa kau akan mengajak Qionglin ke Summer Palace?"

"Ya setelah masalah ini selesai. Aku tidak ingin dia terlihat banyak masalah dengan manusia seperti mereka."

Xianlun merasa sedih, dia pun menatap Wenhua yang pergi menuju ke pengadilan. Tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini. Tapi sebisa mungkin Xianlun akan mempertahankan Qionglin apapun yang terjadi.

"Nona Xianlun…."

Teriakan itu membuat langkah kaki Xianlun berhenti. Dia pun menatap Liu yang datang bersama dengan Yuenyi. Ah wanita itu selalu saja mengikuti kemanapun Liu pergi. Dia sudah seperti parasit yang menempel terus menerus.

"Nona Xianlun apa yang terjadi? Aku melihat semua orang menarik paksa Qionglin. Apa yang terjadi dengannya." Ucap Liu. Terlihat sangat jelas jika pria itu sangat khawatir dengan Qionglin. Sesalkan Yuenyi, entah kenapa Xianlun berpikir jika hal ini adalah ulah wanita itu.

Xianlun memberitahu Liu jika Qionglin digelandang secara paksa ke pengadilan. Karena dituduh tengah meracuni seseorang. Padahal Xianlun tahu betul saat itu Qionglin memberi teh pada Nona Ming, dan sekarang wanita itu telah tewas akibat minum obat dari Qionglin.

Ada yang ganjal menurut Liu, selama dia dia juga meminum teh dari Qionglin juga tidak bereaksi apapun. Tapi kenapa wanita uty bisa tewas?

Liu memutuskan untuk pergi ke pengadilan, dia ingin tahu apa yang terjadi dan memeriksa mayat wanita itu. Mungkin saja dia tewas karena ulahnya sendiri, atau mungkin dibunuh oleh seseorang.

Sesampainya di pengadilan Liu melihat Qionglin yang menekuk lututnya di depan Huan Xin. Pria tua berperut buncit, terus saja memaksa Qionglin berkata jujur. Padahal wanita itu sudah berkata jujur pun masih tidak ada yang percaya.

"Nona Qionglin tolong kerjasamanya. Katakan yang sejujurnya, aku akan meringankan hukuman mu." Terang Huan Xin.

"Apa yang harus aku katakan lagi? Aku sudah mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak memberi dia obat satupun kecuali teh yang biasa aku beri ke dia."

Huan Xin meminta bukti teh yang selama ini dikonsumsi oleh Nyonya Ming. Dan meminta Liu untuk memberikan teh itu dan juga jasad Nyonya Ming.

Wanita itu terlihat sangat pucat dengan luka lebam. Liu berpikir jika wanita ini tewas karena banyak pukulan. Belum lagi ada luka dibalik telinga yang sangat ketara.

"Maaf Tuan Huan Xin, saya sudah memeriksanya dan tidak ada tanda-tanda kematian setelah meneguk teh dari Nona Qionglin." Jelas Liu.

"Benarkan? Apa jangan-jangan karena dia temanmu, kau membelanya?"

Liu tidak membela siapapun. Dia berlaku adil jika ini menyangkut tentang profesinya selama ini. Kalaupun kalau Nyonya Ming tewas akibat teh pemberian Qionglin. Wanita itu pasti memiliki ruam di bagian dada dan juga leher bagian depan. Dan nyatanya dada Nyonya Ming, dan juga lehernya tidak menampilkan apapun. Itu tandanya Nyonya Ming tewas bukan karena minum teh.

"Aku tau kau menyukai Nona Qionglin, makanya kamu bersikap seperti itu. Tapi aku Terima laporanmu Tuan Liu." Kekeh Huan Xin sambil mengusap dagunya. "Untuk sementara waktu, Nona Qionglin kau harus tinggal di penjara bawah tanah. Aku akan membebaskanmu jika kau terbukti tidak bersalah sama sekali." Ujarnya membalik.

Persidangan pun selesai, semua orang langsung berbisik dan membicarakan Qionglin. Sedangkan wanita itu langsung dibawa ke penjara bawah tanah dengan Huan Xin.

Saat melewati lorong-lorong pengadilan, Qionglin menatap sekelebatan naga hitam yang tengah terbang di udara. Aroma nya cukup menyengat nahi Qionglin. Dan untuk apa seekor naga datang ke dunia manusia?

Berbeda lagi dengan Yuenyi yang langsung tersenyum begitu manis. Dia sangat suka dan lega ketika melihat Qionglin diseret dan dimasukkan ke penjara. Itu tandanya wanita itu tidak akan berada disekitar Liu lagi. Dan Yuenyi akan memiliki banyak waktu untuk kembali dekat dengan Liu.

"Shuwan kau harus memasak banyak makanan, kita akan pesta malam ini." Ucap Yuenyi dengan suara lirih.

"Untuk apa?"

"Untuk merayakan keberhasilan kita hari ini. Aku telah berhasil menyingkirkan Qionglin dari Liu. Dan sebentar lagi, aku akan kembali dekat dengan Liu dan meninggalkan Cheng Feng. Aku juga akan bilang pada Ayah, untuk menikahkan ku dengan Liu."

Yuenyi tampak senang dengan hal ini, sampai dia pun tak sabar jika Xianlun telah mengikutinya sejak tadi. Dia sudah berpikir jika wanita itu akan berulah, dan ternyata benar. ini semua ulah Yuenyi, yang artinya Qionglin hanya menjadi kambing hitam nya saja.

"Jangan sampai aku membalas perbuatanmu Nona Yuenyi." Geram Xianlun.


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
AgathaQuiin20 AgathaQuiin20

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Like it ? Add to library!

Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C38
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión