Mukti, meski rambutnya sudah berubah warna menjadi putih kelabu semua, Ia masih sehat bugar dan tubuhnya semakin gempal. Ia menuruni mobil sembari melepas dasinya yang Ia pakai asal-asalan sejak pagi. Lena, Nyonya Mukti pentolan sosialita yang beberapa hari ini memilih untuk di rumah saja menjaga anaknya, duduk manis di balkon sembari menyeruput teh hijau. Ia sangat menjaga tubuhnya agar tetap langsing, mulus, dan menawan.
Perempuan paruh baya itu menuruni tangga menemui suaminya yang baru saja tiba di kediaman mereka. Senyumnya mengembang, cangkir teh beserta tatakannya Ia bawa serta ke lantai satu. Ia ingin mengusulkan sesuatu kepada suaminya.
"Sudah kuduga sore ini cukup cerah," ucapnya.
"Ada apa memangnya? Kau ingin berbelanja?" sahutnya. Ia sudah hapal jika istrinya sudah memuji cuaca, maka kalimat selanjutnya adalah rayuan untuk menemaninya menghabiskan waktu berjam-jam hingga larut malam di mall.
Vincent kembali jadi anak mami...
Terima kasih sudah buka kunci bab ini. Silakan teman-teman beri ulasan dan bintang 5 cerita ini yaaa. Jangan lupa vote dengan power stone (lambang api di bawah chapter) yang banyak.
Selamat membaca