Marvel duduk di meja makan sebuah kafe terbuka menunggu Bella datang. Ia merasa sungkan kepada gadis itu jika mengajak makan di restoran tempat mereka bekerja, karena ternyata Bella menempati posisi supervisor, Bella menjadi atasannya.
Dua belas tahun mereka tidak bertemu, ingatan Marvel masih sangat tajam kepada gadis itu. Padahal wajah Bella sudah berubah banyak dari gadis tiga belas tahun menjadi ibu muda dua puluh lima tahun. Ia sendiri heran mengapa perasaannya begitu berbeda ketika melihat gadis itu kembali. Dulu, Ia bahkan tidak akrab sama sekali dengannya.
Perasaannya aneh, Marvel tidak pernah sepeduli ini dengan mantan teman-teman sekolahnya. Ia biasa saja saat bertemu mereka, mungkin sedikit kagum dengan perubahan kecilnya, tetapi setelah itu Ia biasa saja. Sedangkan pikirannya tentang Bella beberapa hari setelah pertemuan pertama waktu itu cukup mengusik jam tidur Marvel. Ia ingin mendekati gadis itu meski ada rasa kecewa kecil yang menyertainya.
Mau main? Eh, ternyata cuma basa-basi.
Yuk vote dulu cerita ini dengan klik power stone (lambang api) di bawah chapter.
Teman-teman bisa buka kunci bab secara gratis dengan menggunakan fast pass. Tonton iklan saat login in dan gunakan power stone + energy stone agar dapat fast pass.
Selamat membaca