Keesokan Harinya.
Duduk di tengah-tengah Aine dan Grace yang mengenakan pakaian super terbuka mereka, Yuuki mengamati dua wanita yang merupakan perwakilan dari Izgard dan Baldien.
Perwakilan dari Izgard adalah seorang wanita berkulit sawo matang yang sehat dengan pakaian militer dan dilengkapi dengan topi militer....Namanya Gravel.
Terlihat seolah dia adalah jendral di Izgard, dan aura keras di tubuhnya tidak jauh berbeda dengan orang-orang militer di Bumi.
[Image: Gravel - Masou Gakuen HxH]
Dia juga membawa seseorang dibelakangnya, yaitu seorang wanita cantik berambut hijau panjang dan tubuh yang berkembang dengan baik.
Jika Gravel terlihat seperti kecantikan dari Asia Tengah, maka yang ini terlihat seperti model luar negeri yang tinggi dan tubuh yang panas...Jika Yuuki tidak salah, namanya adalah Aldia.
[Image: Aldia - Masou Gakuen HxH]
Tapi yang paling mencolok di mata Hayate adalah wanita ketiga yang benar-benar membuat matanya tidak bisa lepas!
Ciri pertama adalah wanita dewasa yang cantik di usia tiga puluhan dengan rambut pirang panjang dan tebal —— Cek.
Tubuh yang tidak menunjukkan tanda-tanda kemudaan, sangat menggairahkan, tinggi yang sesuai, pinggang yang "tepat", dan payudara yang luar biasa besar dan pantat besar praktis meledak dari roknya —— Cek.
Pakaian kerajaan yang hampir tidak menutupi tubuhnya, membuatnya terlihat hampir telanjang —— Cek...
Aura Milf yang luar biasa ditambah status bangsawan —— Cek!
Ini zona serangannya !!!
"Ehem!" Aine berdehem saat melihat mata Yuuki, dan diam-diam mencubit pahanya.
Grace di sisi lain menatap tajam mati pada wanita dewasa yang hanya tersenyum tipis sebagai balasan pada Grace.
"Ratu dari Kingdom of Baldien, Landred telah datang untuk bertemu Ratu Aines dan Ratu Grace. Dan.... Pertemuan pertama, Demon King of Lemurian."
[Image: Landred – Masou Gakuen HxH]
Yuuki berdiri dan menjabat tangan Landred dengan kedua tangannya, dan tersenyum: "Senang bertemu, Ratu Landred."
Kemudian Landred duduk, sembari diam-diam dia menerima sebuah alat kecil yang diserahkan Yuuki diam-diam tadi sehingga membuatnya tertawa "Ufufu~" diam-diam.
"Perwakilan Izgard! Gravel, datang dan temui Dua Ratu Vatlantis dan Raja Iblis."
Gravel bahkan tidak menerima salam Yuuki dan langsung duduk dibawah kerutan kening Aine dan Grace.
Yuuki hanya menggelengkan kepalanya. Ini wajar, jika Ratu Landred Kingdom of Baldien sangat sopan karena kerajaannya sejak awal ada dalam wilayah Vatlantis, maka Gravel dari Izgard adalah musuh sejati Vatlantis!
"Baiklah, aku sebenarnya sibuk, jadi....Nona Gravel, bisakah kau mengatakannya, apa tujuanmu ingin bertemu dengan kami?"
Gravel mengerutkan keningnya melihat bahwa Yuuki lah yang membawa pertemuan ini, dan bukannya Aine dan Grace.
Grace mendengus dan menyilangkan kakinya di atas kakinya yang lain: "Onii-sama adalah calon Raja Vatlantis cepat atau lambat, tidak ada yang salah dengan dia yang memimpin pertemuan ini."
"Jauh lebih penting, untuk apa seorang pemberontak sepertimu datang kesini? Jika bukan karena Nii-sama yang menganjurkan genjatan senjata sementara, kau sudah mati....saat kau masuk kesini!"
Aura menakutkan muncul dari tubuh kecil Grace, dan itu langsung membuat Gravel dan Aldia siap siaga!
Puk...
"Sudah cukup, diam." kata Yuuki pada Grace yang tangannya menepuk kepala Grace.
Grace mendengus dingin, dan demi mempertahankan martabatnya, dia menahan rasa enak karena elusan Yuuki dengan mencubit dirinya sendiri~
Yuuki tersenyum dan mengetuk mejanya, "Silahkan lanjutkan, Nona Gravel. Anggap saja tadi itu tidak ada, Haha..."
Gravel akhirnya menghela nafas lega, kemudian dia berkata: "Tujuan kami ingin mengadakan pertemuan karena kami mengetahui bahwa ini adalah kesempatan besar."
"Maksudmu, karena kemunculanku, dan reformasi Vatlantis, Izgard merasa ini adalah waktu yang tepat untuk mendiskusikan sesuatu?" Yuuki langsung bersiual nakal, "Aku benar-benar diremehkan bukan?"
"Tidak! Bukan itu maksud kami." Gravel panik menjelaskan.
Jika Yuuki salah paham, maka Izgard akan menderita kerugian parah lainnya ketika mengetahui kekuatan sebenarnya dari pasukan Yuuki.
Akhirnya dia menjawab, "Meskipun agak kurang benar, tapi kami merasa karena perubahan suasan Vatlantis, kami ingin menunjukkan mereka sesuatu."
"Ini...Alat proyeksi?"
Gravel mengangguk, dan segera alat itu mengeluarkan sebuah video rekaman...
Apa yang muncul disana adalah sebuah laut yang indah menyebar ke cakrawala. Warna biru dengan kedalaman di dalamnya benar-benar cantik, dan ini adalah laut yang membuat orang merasakan kemurniannya.
Ombak menarik garis putih, menyapu pantai berpasir dengan tenang. Bahkan langit biru yang memudar dan awan putih bersih yang mengambang di dalamnya tidak memiliki satu noda pun.
Cahaya matahari yang kuat memperlihatkan semuanya dengan jelas tanpa menyembunyikan apa pun. Tidak ada rahasia atau sisi yang berlawanan di sini. Hanya alam apa adanya dan keindahannya ada di sini.
Disana, ada juga situasi kota pesisir serta pohon-pohon yang benar-benar menyerupai pohon palem tumbuh di sekitar pantai.
Pohon-pohon palem di bumi hanyalah pohon-pohon setinggi beberapa meter, tetapi pohon-pohon yang tumbuh di pantai ini adalah pohon-pohon raksasa yang bahkan mungkin mencapai seratus meter....Ck, ck, ck....
Kemudian layar berganti ke daerah dataran pegunungan dengan macam-macam bunga berwarna-warni. Bahkan ada juga beberapa bunga yang menggantung di beberapa pohon yang tidak ada di bumi.
Kicau burung kecil terdengar, dan suasana benar-benar harmonis.
"Apakah ini... pemandangan?" jujur saja, bahkan Yuuki sendiri agak bingung.
Apa tujuan menunjukkan hal ini kepadanya? Apakah salah ambil file?
"Tapi tetap saja, ini sangat indah." pujian Yuuki muncul tanpa sungkan.
Mendengar ini, Gravel agak bahagia, tapi Aldia dibelakang tiba-tiba berkata: "Gravel, aku tahu kau bahagia, tapi jangan terlalu bersemangat. Bagaimanapun juga sekarang kau adalah pemimpin negara Izgard."
"Eh? Apakah Nona Gravel sebenarnya adalah raja dan bukan jendral?"
Yuuki sekali lagi salah menebak yang sangat langka. Lagipula, aura keras di tubuh Gravel benar-benar berbeda dengan aura aristocrat seperti Grace.
Gravel sebagai balasan hanya membuat senyum masam, "Aku hanya penghasut perang. Sebagai tindakan darurat di bawah waktu perang, aku dipercayakan dengan rantai komando sementara, itu saja."
"Meski begitu, ada juga royalti di Izgard, tetapi sampai akhir mereka hanya simbol negara dan tidak memegang otoritas. Mereka bahkan tidak berpartisipasi dalam pemerintahan. Negara ini pada hakikatnya adalah negara demokrasi."
"Hooo, ini masuk akal jika begitu." Akhirnya Yuuki paham.
Dan karena dia sudah paham, dia mulai bertanya: "Jadi, bisakah kita menyatakan bahwa tujuan Izgard adalah sesuatu yang disebut Pemberontakan?"
"Atau mungkin....Kalian akan menargetkan Bumi ku?" Kali ini tekanan langsung muncul di tubuh Yuuki!
Suara Gravel berubah menjadi serius: "Tidak, ancaman terbesar bagi kami saat ini, bukanlah Kekaisaran Vatlantis, apalagi kalian semua dari Lemuria."
"Lalu apa lawanmu?"
"Genesis. Karena dia di ambang kehancurannya, dunia ini akan berakhir."
Aldia dibelakang tiba-tiba bermain-main dengan sepotong logam panjang dan sempit yang langsung diletakkan di atas meja pertemuan.
....Sepertinya itu adalah potongan logam yang berkarat?
"Tolong lihat kelanjutan videonya. Kami yakin kalian akan dapat memahami situasi seperti apa dunia ini saat ini."
Keempat pasang mata itu langsung tertuju pada video lagi, dimana gambar padang rumput hijau subur diproyeksikan di video.
Bukit landai yang ditumbuhi pepohonan yang menjulurkan cabang-cabangnya, ternak dengan bulu panjang seperti domba berjalan-jalan tanpa peduli.
"Sungguh pemandangan pastoral ... dari mana gambar ini berasal?" tanya Grace secara sepihak.
"Itu terletak di utara dari Izgard, sebuah tanah bernama Harsia. Namun ini dari tiga tahun lalu. Kondisi padang rumput yang indah saat ini seperti sekarang ini...."
Layar video mengubah gambar, dan pemandangan yang terpantul di sana membuat Yuuki secara refleks bergumam.
"Apakah ini ... benar-benar tempat yang sama?"
"Ya. Itulah Harsia saat ini sekarang. Dan wajar jika Ratu Grace tidak mengetahuinya."
Apa yang diproyeksikan di proyeksi video itu sekarang adalah gurun dengan ratusan besi karatan sejauh mata memandang.
Pasir kuning tertiup angin dan menggambar pola seperti ombak disana.
Semua orang terdiam dan mereka merasa tidak bisa menghubungkan gambar ini dengan pemandangan padang rumput yang terpantul barusan...
Akhirnya Gravel berbisik dengan tatapan sedih: "Bukan hanya ini. Beberapa padang rumput, hutan, dan tanah subur lainnya berubah menjadi gurun."
Video secara berurutan menunjukkan setiap wilayah yang tidak bisa dia bayangkan bisa ditinggali manusia satu demi satu...
"Akibat perubahan kerak planet, terjadi fenomena pengikisan daratan. Itu menghasilkan celah raksasa, karena itu ada juga kota-kota yang ditinggalkan."
Sebuah gambar yang diambil dari udara memproyeksikan sebuah kota yang tercipta di dataran yang luas.
Itu bukan kota besar seperti Zeltis, tetapi masih sebuah kota yang dikelilingi oleh benteng. Dan di dalam benteng itu, sebuah kota dibangun.
Tapi, yang aneh adalah parit-parit besar yang mengalir di tanah....Seolah-olah kota benteng itu terbelah menjadi dua bagian!
Retakan tipis menyebar dengan parit sebagai pusatnya, dan seluruh kota berada di atas tanah yang bahkan sekarang tampak seperti akan runtuh.
Jelas, ini adalah kota yang sudah berada dalam situasi di mana mereka hampir tidak dapat bertahan.
Jika keseimbangan itu rusak bahkan untuk secuil saja, seluruh kota pasti akan runtuh ke dalam kegelapan!
"Ini....ini mengerikan." kata Aine dengan terkejut.
"....Huhhh, kurasa, aku sudah tahu ini." Yuuki menghembuskan nafasnya dan menatap Gravel yang terkejut: "Fenomena semacam ini terjadi tidak hanya di Izgard, itu terjadi di seluruh Atlantis ini, kan?"
"Eh? Kau, bagaimana kau tahu? Bahkan, Kerajaan Vatlantis tidak tahu ini."
Yuuki menyandarkan punggungnya ke kursi dan berkata: "Alasan Vatlantis tidak bisa menemukannya secara alami karena semua usaha mereka digunakan untuk perkembangan wilayah mereka sendiri, dan wilayah yang rusak ini kebanyakan berada di sisi buta Kerajaan Vatlantis."
"Ditambah, selama waktu ini, Vatlantis menggunakan semua usaha mereka untuk menemukan Aine."
"Sedangkan aku....alasan kenapa aku tahu ini sangat mudah, karena aku sedang mempelajari Genesis sehingga aku masih tahu bahwa ada masalah dengannya."
–– Ditambah, aku tahu dari plot bahwa Dunia ini memang akan hancur cepat atau lambat karena intervensi God Ex-Machina.... Sepertinya plot itu masih sama, tidak seperti plot Honkai.
Gravel dan Aldia langsung senang melihat bahwa Yuuki mengetahui masalah ini, karena ini akan mempercepat masalah!
Tapi Yuuki menghentikan keduanya dulu dengan tangannya dan malah menarik tatapannya untuk melihat Landred yang sudah diam sejak tadi.
Meskipun dia tidak belajar psikologi dengan jelas, tapi dia masih tahu suasana hati...
Jadi dia tahu, ada sesuatu yang diketahui Landred disini!
"...Hehe, kurasa, sudah ditemukan?" tanya Landred dengan senyuman nakal yang agak pahit.
Yuuki tertawa kecil, "Aku percaya diri dengan pengamatanku."
"Ufufu~ Apakah itu juga termasuk pengamatan pada sosok saya, Yang Mulia?~"
"Tentu saja! Jadi Ratu Landred, apakah kau bisa berbaik hati memberitahuku cara membetulkan kerusakan Genesis?"
Landred dengan berani melipat kedua tangannya yang membuat dada itu semakin besar, dan akhirnya dia berkata: "Itu sebenarnya sangat mudah, tapi....harganya, tinggi tahu?"
"Landred, ini perintah! Beritahu kami caranya, dengan cepat!" Aine dengan keras memerintahkan ini.
Tapi Landred menggelengkan kepalanya, "Ratu Aine, harga untuk memperbaiki Genesis adalah untuk mempersembahkan....diri Anda dan Ratu Grace dalam sebuah ritual."
"Tentu saja itu bukan pengorbanan, tapi suatu upacara sakral...."
"Kalau begitu ayo lakukan dengan cepat!" Grace langsung berdiri dengan keadaan bersemangat!
Landred tertawa anggun sehingga dua lemak itu bergoyang: "Ufufu, kurasa Ratu kami sudah tahu apa yang harus dilakukan~ Tapi seperti yang kukatakan, ini tidak cukup."
"Hah? Apakah masih ada yang kurang?"
"Untuk melakukan ritual ini, selain ritual inti dari anggota keluarga kerajaan, tapi juga dibutuhkan ritual sampingan sebelumnya, dan itu....dibutuhkan beberapa wanita dengan tingkat kecantikan dan kesucian tertinggi untuk memenuhi syarat!"
"Puffff....Jangan bilang ritual itu adalah hal yang kubayangkan sekarang?" Yuuki menahan sesuatu yang akan keluar dari hidungnya memikirkan ini.
Dan Landred dengan menggoda datang ke sisinya hingga menempel tubuh montoknya ke dirinya untuk membisikkan:
"Itu benar, itu adalah "ritual suci" dimana kita mempersembahkan "Cinta" dari sepuluh wanita kepada Genesis!"
Yuuki: "Kau bilang berapa ?!"
"Jika bisa lebih, maka lebih baik~"
Yuuki menelan ludahnya dan tersenyum kering, "....Aku punya kandidat, tapi aku akan "dibunuh" lebih dulu jika mereka tahu."
"Hehe~ Maka Anda harus berusaha keras, ini demi Dunia kami, Yang Mulia~"
Landred juga berbisik sangat lembut disana, "Tentu saja, sebagai penyemangat, saya bisa mengatakan bahwa tubuh ini juga bisa dipersembahkan, tahu?~"
Yuuki: "Gulp...."