Capítulo 157: Kebebasan yang Singkat
Bian mencoba untuk meluluhkan hati Ardina, agar ia bisa membuat kesepakatan dengan Ardina. Hanya permintaan sederhana, Bian hanya ingin keluar dari ruangan ini karena Bian sudah hampir kehilangan akal sehatnya berada di ruangan ini karena bosan.
"Jadi bagaimana aku bisa percaya sama kamu," ucap Ardina kemudian yang merasa kasihan melihat keadaan Bian saat ini,
Bian tampak berpikir, yang sejujurnya Bian juga bingung bagaimana bisa Ardina mempercayainya,
"Bukankah kamu harus melihatnya terlebih dahulu, baru kamu bisa menilai sendiri," ucap Bian kemudian, berbicara apa saja yang ada di pikirannya saat ini, agar Ardina mengabulkan keinginannya itu.
Ardina tampak ragu, ia tampak berpikir apa yang harus ia lakukan. Ardina sendiri sejujurnya kali ini ingin mencoba memberikan kepercayaannya kepada Bian, ia ingin memberi kesempatan kepada Bian, namun jika ia gegabah, ibu Jackran akan sangat marah kepadanya.
REFLEXIONES DE LOS CREADORES 
Skyb_019
Skyb_019 “Kita di paksa mengerti jika kita tidak ingin kehilangan dia, bahkan disaat kita tidak benar-benar mengerti,” ucapnya lagi, Bian mengangguk setuju, sebenarnya itu melelahkan,
“Tapi itu juga menyenangkan dan membuat kita merasa hidup,” ucap Bian kemudian,
Mengukir Namaku di Hatimu
— Capítulo Bloqueado —
Regalos
-- Regalo
recibido Estado de energía semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Piedra de
Poder