Bian masih duduk seorang diri di Two H. Jam sudah menunjukkan pukul Sembilan kurang sepuluh menit, Bian mengecek ponselnya berkali-kali tapi tak ada tanda-tanda balasan. Bian sedang menunggu Jackran, tapi yang di tunggu tak juga datang, pesan Bian sejak tadi siang tak dibalas, Bian kembali mengirimkan pesan namun juga tak kunjung dapat balasan.
'Jangan-jangan dia cuma mainin aku lagi, tapi nggak mungkin juga Jackran berbohong' Bian berbicara kepada dirinya sendiri, sepertinya sudah menjadi kebiasaan baru bagi Bian untuk berbicara dengan dirinya sendiri.
'Ah benar-benar nggak bisa kalau gini' ucap Bian dan segera berdiri dari duduknya. Bian mengambil tas nya dan mematikan semua lampu yang masih menyala di Two H, Bian berjalan kaki menuju halte yang terdekat dengan Two H, rasanya hari ini Bian terlalu lelah, apa karena banyak pelanggan atau karena kekecewaannya kepada Jackran yang juga kunjung datang, mengingkari janji yang dibuatnya sendiri.
"kamu nggak harus percaya sama apa yang aku katakan, kamu lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan untuk melindungi diri kamu sendiri agar tidak tidak terluka oleh pria seperti aku dan aku juga melakukan apa yang harus aku lakukan agar tidak lagi membiarkan aku terus menyakiti kamu lagi Bi,” Mengukir Namaku di Hatimu (SkyB)
Terima kasih atas dukungannya kepada cerita ini, semoga cerita ini bisa bermanfaat dan menghibur teman-teman semua. Jangan lupa untuk terus dukung cerita ini dengan cara apapun, dukungan teman-teman semua sangat berarti bagi penulis..
happy weekend