Meski begitu akhirnya Luci meluruskan pikiran negatifnya mengenai Spider. 'Prasangka harus tetap menjadi prasangka. Dan aku harap Ider tidak berniat untuk melawan Bruto demi aku. Hidupnya saja sudah kacau tanpa keterlubatanku,' pikirnya.
Evan melonggarkan perutnya yang agak buncit karena kekenyangan. Tak dipungkiri bahwa hidangan hari ini juga memuaskan lidahnya. Diam-diam CEO itu ingin menaruh saham di restoran tersebut. "Sudah? Apa kita bisa pulang?" tanya Evan kepada Luci. Sekali lagi dia menenggak minumannya yang segar tak tertandingi. Hela kelegaan terdengar dari bibir Evan.
"Pulang? Sekarang?" dengking Luci yang mewakili pikiran Spider saat ini.
Dari kejauhan Spider tersenyum simpul. Di dalam hati Spider berkata, 'Aku memang berjodoh dengan Bee. Buktinya saja isi pikiran kami sama.' Dia tidak ingat bahwa beberapa kali dia berbicara dengan kata-kata yang sama dengan Evan sebelum ini.