Langit malam nampak pekat tanpa satu pun cahaya menyinari. Angin dingin berembus kencang malam itu. Membawa kedinginan tak biasa merayap ke kulit.
Selena bergidik ketika angin malam menyapu kulitnya. Jaket tebalnya tidak membantu dia dari menghalau embusan angin. Tepat saat wanita itu mau menyeberang jalan, sebuah mobil mewah berhenti di depannya.
Selena mengambil langkah mundur, raut wajahnya nampak kebingungan ketika dia dapati kalau mobil itu berhenti di sana. Saat dia mengira jika Andre lah yang berada di balik kemudi itu, wanita itu melebarkan matanya. Tanpa basa-basi lagi, dia membalikkan badan. Niatnya ingin berlari dan menjauh dari orang itu sebelum pinggangnya di tarik kuat oleh lengan yang kuat dan bahkan kedua kakinya pun terangkat melayang ke udara.
"Untuk apa kau berlari, Selena?"