Kemudian, keduanya pun berjalan, mulai menyusuri setiap gedung yang ada di kampus itu. Sampai kadang mereka berlari karena takut, atau melakukan hal-hal bodoh lainnya. Hingga akhirnya, mereka sampai di gedung tepat berada di belakang Fakultas Teknik.
Keduanya tampak berdiri dengan diam, sambil memandang gedung itu sampai keduanya mendongak dengan kompak karena saking tingginya gedung tua tersebut.
"Berapa lantai ini?"
"Lima."
"Gedungnya bener-bener gedung tua, dan kosong, ya," celetuk Benny. Tatapannya masih tak berkedip melihat gedung yang sudah berlumut dan sudah penuh dengan tumbuhan liar yang menjalar kemana-mana itu. "Kenapa nggak ditempati, ya. Kan sayang," gumam dia lagi.
Regar tampak memandang gedung itu dengan tatapan yang sulit di artikan, bahkan bulu kudunya kini tampak berdiri semua.