"Karena Presiden Qiao begitu percaya diri, mengapa harus merasa takut padaku?" Dian tersenyum simpul, sama sekali tidak terpengaruh.
Karena Baim berkata bahwa jika Dian ingin bertengkar dengan keluarganya, maka dia harus bisa menahan diri. Siapapun yang lebih dulu panik akan kehilangan kekuatan mendominasinya.
Sekarang, Joko jelas telah kehilangan dominasinya.
"Takut? Bagaimana aku bisa takut padamu!" Suara Joko satu oktaf lebih tinggi, tapi Dian malah tertawa.
Bagaimana jika Joko mengikuti kata-katanya dengan patuh?
"Kalau kau tidak takut, lalu apa tujuanmu datang padaku dan mengatakan ini semua?"
"Aku ingin kau melihat di mana kau berada sekarang. Jangan pikirkan tentang hal-hal yang bukan milikmu! Ini adalah ciptaanku sendiri. Grup Q, dan aku tidak akan membiarkan kau bermain-main di sini!"
Sikap Joko sangat keras dan nadanya cukup tegas.