Saat Dian sampai di Encounter Cafe, lingkungan di dalam cafe masih sepi. Tatapan Dian tanpa sadar beralih ke lokasi di mana dia dan Baim pernah bertemu sebelumnya.
Kalau dipikir-pikir, rasanya konyol. Dia pergi kencan buta dengan orang asing dan kemudian menikah.
"Nona Dian, ternyata kau datang hari ini. Kau ingin minum apa hari ini? Blue Mountain Coffee hari ini enak."
Karena Dian sering mengunjungi kedai kopi ini, pegawainya sudah mengenal Dian.
"Aku di sini untuk mencari seseorang, seorang pria berusia sekitar 40 tahun, berkacamata, tidak tinggi."
Lina memberi tahunya karakteristik ini. Setelah mendengarnya, pegawai di sana mengajak Dian menemui seorang pria.
Dian memandang pria itu, sedikit botak, dan ada rambut-rambut tipis di belakang kepalanya.
"Apakah Anda Penerjemah Kevin?"
Dian bertanya dengan sopan. Penerjemah Kevin dengan cepat berdiri dan berjabat tangan dengan Dian.