Drrtt
Ponsel milik Devan terus saja berdering, deret nomor seseorang yang saat ini begitu di hafal oleh remaja mungil itu.
Tak berniat mengangkat panggilannya sekalipun pandangan Devan terus menatap layar ponselnya yang menyala dengan arah pilihannya yang mendesak untuk segera di pilih.
Namun sampai berkali-kali pun dering itu menyala, hanya akan berakhir dengan waktu kehabisan tunggu.
Devan menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang, sedangkan pandangannya menunduk dalam, di sembunyikan pada kakinya yang di tekuk. Air matanya terus saja terjatuh, hatinya menjadi sangat bimbang jika terus mengabaikan pria dewasa yang masih sangat mendominasi perasannya itu.
Sedangkan di sisi lain, Devan masih mencoba sekuat mungkin untuk membentuk cintainya dengan Nathan, pria mungil itu tak ingin menjadi seseorang yang tak berpendirian seperti sebelumnya.