Malam itu terasa sangat berbeda. Devan yang tiba-tiba saja merasa sangat cemas tanpa alasan. Pikirannya masih tak bisa hilang untuk Mike. Ya, remaja mungil itu memang sangat bodoh dengan pengendalian otaknya. Berusaha mengalih pada setiap detail lain yang menariknya, hal itu juga tak lantas bisa menyaingi betapa penuhnya memori bertulis nama Mike di depan.