Kami semua sedang menatap ke arah pintu tersebut. kami semua bertiga saling menatap satu sama lain dan kami pun berusaha untuk berkomunikasi menggunakan pikiran sehingga tidak ada mengenai rencana kami bertiga dan itu pun kami langsung berpegangan tangan saya menutup mata untuk kedua kalinya.
Aku langsung membaca mantra dan visual dengan suara indah dari mana ya Aku pun tidak mengetahuinya tapi aku berusaha untuk berkonsentrasi agar pintu tersebut bisa terbuka dengan Sir kami sehingga kami pun tidak perlu bersusah payah untuk membobol pintu tersebut jika tidak bisa menggunakan tenaga.
Aku benar-benar merasakan sesuatu seseorang yang sedang berada di belakangku dan tak lama akupun dapat merasakan hembusan angin yang sangat cepat sehingga membuat aku langsung menghembuskan nafas dengan lembut.
"Tenanglah!"
"Pejamkan matamu!"
"Jangan takut!"