Mars mengarahkannya ke leher penyihir itu. Kali ini, meskipun penyihir itu masih terlihat seperti Emmelyn, ia berhasil mengatasi perasaannya dan mengancamnya dengan pedangnya.
"KATAKAN APA YANG KAU LAKUKAN??!!!"
Ketika ia tidak segera mendapat jawaban, Mars berteriak pada penyihir itu. Emosinya memuncak. Sesuatu di hatinya terasa tidak nyaman, dan ia tidak tahu apa itu.
Ia harus segera mengetahui apa itu. Apa yang dilakukan penyihir itu?
Thessalis bangkit dan berdiri dengan tak tergoyahkan di depan sang pangeran. Wajahnya dipenuhi amarah.
"AKU MEMBUNUH WANITA SIALAN PERUSAK RUMAH TANGGA ORANG LAIN YANG BERANI MERAYU TUNANGAN ANAK ANGKATKU DAN MENYEBABKANNYA MENGAMBIL NYAWANYA SENDIRI!" Thessalis balas berteriak padanya. "AKU TELAH MEMBUNUH IBUMU!"
Thessalis menggertakkan giginya saat ia akhirnya mengeluarkan rahasia besar yang ia pegang untuk saat yang tepat.