Tapia, ibu kota negara Nusa. Di saat pagi hari, di saat semua orang sedang menikmati hari week end mereka, ada yang sedang berencana untuk tamasya bersama keluarga, ada yang masih tertidur di kasur mereka dan ada juga yang sedang membaca novel lewat ponsel mereka.
Di sebuah bangunan yang menjulang tinggi yang merupakan sebuah hotel mewah terdapat dua orang wanita yang sedang merapikan pakaian mereka dikoper. Terlihat dari wajah raut mereka yang menampakkan kesenangan dan bahagia ingin bertemu dengan anak-anak mereka.
Dua orang wanita ini memiliki umur sekitar 40an tahun ke atas dan masih memiliki paras wajah dan tubuh seorang wanita yang masih ber-umuran kurang lebih 20 tahunan, mereka memiliki tubuh yang bahenol dengan pinggul yang sedikit lebih lebar dan payudara yang cukup besar, tipikal wanita yang telah melahirkan dan menyusui anak.
Mereka adalah ibu-ibu dari Danielle, Salsa dan adik-adik mereka sekaligus ibu angkat dari Arion. Mereka baru saja pulang dari luar negara mereka, sibuk mengurusi perusahaan-perusahaan dari mendiang suaminya. Sekarang mereka sedang ada waktu beberapa bulan untuk kembali ke rumah mereka dan bertemu dengan anak-anak kesayangan mereka khususnya anak laki-laki satu-satunya, Arion Pradha.
???: Sis! Bagaimana? Apa kamu sudah membereskan semua pakaianmu?" Tanya salah satu wanita yang sedang memeluk saudarinya dari belakang dan memiliki rambut cokelat gelap mencapai bahunya.
???: "Un... Semua ku sudah aku taruh dikoper, Sally! Bisakah kau mengambil blouse ku di atas kasur?" Dia bertanya wanita yang memiliki rambut blonde hingga punggungnya.
Sally: "dear Yulia lihat! Payudara kamu terlihat semakin besar saja~" tanya Sally sambil meremas-remas payudara Yulia.
Yulia: "um~ Sally! Bisa kah kamu ambilkan blouse ku terlebih dahulu? Kita sudah menjadwalkan akan berangkat pukul 9 nanti" Yulia mendesah sedikit akibat payudaranya diremas oleh Sally
Sally: "salah siapa yang mengajakku untuk bercumbu dengannya semalam? *Whistle*" Lalu dia mengambil blouse-nya Yulia dan memberikannya lalu berkata "aku belum puas semalam Yulia~ mau melakukan beberapa ronde dulu? Mumpung kita masih ada waktu~" berbisik di telinga Yulia.
Yulia: "*sigh* dear sis! Sekarang sudah pukul setengah 8! Aku tahu kamu belum puas, aku juga belum. Semenjak suami kita tiada, kita selalu memuaskan diri sendiri satu sama lain dan aku tidak merasakan kepuasan sama sekali Sally" berkata sambil memasangkan blouse-nya.
Sally: "un... Aku juga merasakan hal yang sama sis! Aku ingin merasakan kembali penis seorang lelaki" dia melamun dan teringat masa-masa ketika suami mereka masih bersama mereka.
Yulia yang mendengar ini pun teringat kembali akan suaminya yang sudah sekitar 6 tahunan telah tiada, mereka masih bisa melakukan pekerjaan mereka sebagai dokter dan advokat tetapi sekarang mereka hanya bisa mengurusi warisan dari mendiang suaminya. Walaupun dengan itu semua, mereka masih memiliki Rumah Sakit Internasional dan Law Firm besar atas nama mereka sendiri.
Mereka sesekali merasakan ingin mencoba dari pria lain tetapi dengan sekejap pula perasaan itu hilang, mereka tidak menginginkan pria yang nantinya hanya ingin tubuh dan hartanya mereka.
Sally: "hey sis! Aku terkadang sering teringat dulu, saat ketika Arion masih kecil, kita sering berebut untuk mandi bersama Arion kecil hehe!" Sally berkata semangat seolah dari matanya terpancar cahaya terang.
Yulia: "un... Dia sering cemberut dan marah terhadap kita tetapi dengan wajahnya yang imut, malah semakin menambah keimutannya *chuckle*" sedikit tertawa ketika dia mengingat masa dulu.
Sally: "sis! Apa kamu ingat ketika kita berdua mandi bersama Arion kecil untuk terakhir kalinya, hm... Kalau tidak salah, ketika dia ber-umuran sekitar 8 atau 9 tahunan. Ketika aku memegang "itu"nya yang sedikit agak ereksi, kamu tahu apa sis! "Itu"nya terasa besar~, seperti pria dewasa" dia berkata sedikit mesum.
Yulia: "... *Blush*" Yulia mendengarnya sedikit merona, karena dia juga pernah memegang penisnya yang sedikit lebih besar dari suaminya ketika Arion berumur dibawah 10 tahun.
Sally: "aku tidak tahu sekarang sebesar apa "punya"nya sekarang, sis! Bagaimana kala..." Sally yang sedang berpikiran mesum dan sedikit bergairah akan fantasinya, langsung di tutup mulutnya oleh Yulia agar dia tidak melanjutkannya lagi.
Yulia: "sis! Apa yang kamu bicarakan! Dia itu anak kita tahu" dia sedikit marah dengan rona merah di pipinya.
Sally: "*umph*" Sally berusaha bicara dan melepaskan tangan Yulia dari mulutnya yang akhirnya terbuka kembali.
Sally: "sis! Aku tahu dia adalah anak kita tetapi bukankah dia adalah anak angkat kita? Aku menganggap dia seperti anak kandungku sendiri sebagai ibu tetapi dengan keadaan kita yang tidak bisa terpuaskan dengan diri kita sendiri, aku sebagai wanita menginginkannya Yulia" dia berbicara sedikit marah dan dengan nada yang agak tinggi kepada Yulia.
Yulia: "*sigh* aku tahu tapi bagaimana dengan anak-anak kita? Dan bagaimana perasaan Arion nanti jika dia tahu kalau ibunya berfantasi dengannya?" Tanya Yulia sedikit berharap dan sedikit khawatir.
Sally: "aku tahu kalau mereka mencintai Arion sebagain seorang pria, bukankah kita telah mendukung mereka" balas Sally yang telah mereda amarahnya.
Yulia: "*sigh* baiklah, kita akan melihat kedepannya nanti apakah Arion akan menikahi salah satu dari mereka atau semuanya" Yulia menghela napasnya.
Sally: "dan jika Arion menikahi mereka semua, maka kita akan menjadi..." Sally menambahkan dan menahan perkataannya sembari menatap Yulia.
Yulia & Sally: "WANITANYA!!!" Mereka menjawab serempak dengan gembira dan berpelukan sembari tertawa bahagia.
Di sisi lain, di sebuah mansion, di tempat Arion yang sedang melakukan foreplay dengan Era bersin seketika.
Arion: "hachiii!!!" (Hm... Kenapa aku tiba-tiba bersin? Pasti ada yang sedang membicarakan aku) pikir Arion sembari melanjutkan foreplay nya.
Era: "um~ kamu kenapa Arion? Ah! *Moan* apa kamu tidak enak~ ah! Badan? *Moan*" dia menanyakan Arion dengan di iringi desahan lembutnya.
Arion: "tidak apa-apa kok Era, hanya bersin saja" tersenyum kepadanya lalu kembali "memainkan" payudara Era yang berukuran C cup.
Ah~ ah! ~um *moan* ah! Ou~
Selain suara desahan Era, ada banyak lagi suara desahan-desahan di sekitar mereka.
Kembali lagi kepada kedua wanita yang kesepian di kamar hotel mereka dan terdengar suara ketukan pintu dipintu kamar mereka.
**TOK** **TOK** **TOK**
???: "Permisi nyoya-nyonya, apakah kalian ingin sarapan di dalam atau di restoran hotel?" Tanya seseorang di balik pintu kamar mereka yang memiliki suara yang lembut.
Sally: "ah! Citra sudah datang" dia pun membukakan pintu dan menyuruh Citra untuk masuk.
Yulia: "hey Citra! Apa kabar? Sudah lama tidak bertemu kamu, silahkan duduk Citra" sahut Yulia dan mempersilahkannya duduk.
Citra: "terimakasih nyonya tapi aku rasa aku berdiri saja dan aku baik-baik" jawabnya tersenyum.
Citra memiliki nama panjang Citra Oktaviana, berumur sekitar 26 tahunan. Dia merupakan CEO dari perusahaan Pradha di bidang perhotelan dan pariwisata. Memiliki paras yang cantik, tubuh yang ideal, dan dapat dipercaya.
Sally: "*chuckle* kamu selalu serius Citra, nanti kamu tidak mendapatkan jodoh loh" Sally mencandai Citra yang selalu menunjukkan wajah serius dalam setiap pekerjaannya.
Citra: "*blush* b...bukan begitu nyonya! Tapi..." Dia membalas dengan gugup dan ingin melanjutkan perkataannya tetapi di potong oleh Yulia.
Yulia: "haha sudahlah Sally, muka CEO muda dan masih perawan kita terlihat memerah tuh!" Ditambahkan kembali oleh Yulia.
Sally & Yulia: "*chuckles*" mereka tertawa kecil melihat wajah Citra yang semakin memerah.
Citra: "*cough* permisi, apakah nyonya ingin check-out hari ini? Aku akan memanggilkan room service untuk membawa koper-koper nyonya dan meminta pihak restoran untuk menyajikan sarapan kalian" Citra menahan rasa malunya dan mencoba untuk berbicara normal lagi.
Lalu Citra segera pergi dari kamar mereka dengan terburu-buru dengan wajah yang masih memerah malu.
Yulia: "~fufufu Citra terlihat imut ketika dia malu" dia tertawa kecil ketika melihat Citra keluar dengan terburu-buru.
Sally: "haha ayo Yulia! kita buru-buru sarapannya, aku tidak sabar ingin melihat anak-anak" dia pun keluar dari kamar Presidential suite mereka.
Yulia: "haha kamu tidak sabar ingin melihat anak-anak atau tidak sabaran ingin melihat Arion~" dia tertawa mengejek dan menyusul Sally yang sedang merona merah di luar.
Lalu mereka pun menaiki lift berdua sembari bercanda dan membicarakan apa saja rencana mereka ketika mereka sudah sampai dirumah.
Mereka pun sampai di lantai tujuan mereka dan bertemu kembali dengan Citra. Mereka segera membawa Citra yang sedang berbicara dengan chef restoran hotel, chef itu pun terkejut setalah melihat bahwa Citra dibawa oleh pemilik hotel dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja.
Yulia: "chef, tolong buatkan satu porsi lagi untuk Citra di meja makan kami" Yulia menyuruh chef hotel.
Chef: "baik nyonya!" Lalu dia pun kembali ke dapur untuk membuatkan satu porsi lagi.
Citra yang sedang membawa oleh sally kemeja makan memprotes kelakuan boss nya.
Citra: "nyonya! Bisakah kalian tidak memperlakukan ku seperti ini? Aku sedang bekerja!" Dia yang sedang dibawa menuju meja makan oleh Yulia dan Sally hanya bisa terus memprotes perlakuan boss-nya terhadap dirinya.
Sally: "nope! Sampai kamu bersikap lebih santai terhadap kita" Sully menyeringai kepada Citra.
Citra: "tapi..." Perkataannya kembali terpotong.
Yulia: "kami ingin kamu bersikap biasa saja terhadap kami Citra, dan kami ingin mengajak kamu ke suatu tempat" tambah Yulia dan tersenyum.
Citra: "kalau boleh tahu, kemana kalian akan mengajakku?" Tanyanya.
Sully: "hm... Kamu akan tahu nanti, sekarang kita sarapan dulu" jawab Sully dan mulai memakan sarapan mereka.
Citra: "tapi bagaimana dengan pekerjaan ku?" Tanya Citra yang sedikit khawatir karena dia belum menyiapkan pakaian-pakaiannya.
Yulia: "kamu tidak usah khawatir dengan pekerjaanmu dan sebelum itu, kamu tidak usah menghawatirkan tentang tiket karena kita akan menggunakan jet pribadi kita dan kamu tidak usah menghawatirkan tentang pakaianmu, nanti Kita bisa membelinya langsung dan satu lagi jangan beritahu kakak kamu" balas Yulia setelah dia menelpon seseorang dari ponselnya.
Sally: "benar! Dan kami yakin, kamu akan tersenyum nanti setelah kita sampai ditujuan" dia tersenyum dan mencandai Citra.
Mereka pun berbincang-bincang dan menanyakan tentang keadaan keluarga Citra dll. Lalu pelayan pun menghampiri meja mereka dan berkata.
Pelayanan: "permisi nyonya, ini pesanannya" pelayan itu pun menaruh sarapan Citra di mejanya.
Yulia: "kamu sarapan dulu Citra, setelah itu kita langsung ke bandara" lalu mereka pun melanjutkan sarapan pagi mereka.
Beberapa saat kemudian, Yulia, Sally, dan Citra terlihat di pintu utama hotel dengan pesona dan kecantikan yang mereka miliki, membuat para tamu hotel khususnya para pria tertegun akan kecantikan mereka.
Yulia dengan gaya rambut soft long curls mencapai pinggang dengan menggunakan pakaian chiffon casual blouse, cowl neck dan tanpa lengan berwarna cokelat dan menggunakan palazzo berpinggang tinggi dengan lipatan-lipatan kecil berwarna krem dengan bow belt berwarna sama. Kalung emas dengan liontin giok hijau tua berbentuk oval dan kacamata hitam yang menghiasi wajahnya dan jam tangan mewah Serpenti Tubogas menghiasi tangannya. Memakai cross strap open toe heels berwarna ivory dan alasan berwarna emas serta membawa Kelly rose gold yang terbuat dari emas mawar padat yang dibentuk menyerupai kulit buaya dan bertahtakan lebih dari seribu berlian.
Sedangkan Sally menggunakan jumpsuit V-neck berwarna merah dengan punggung terbuka dan ikat pinggang hitam dengan dua tali panjang tipis dan mengikatkannya pada gesper emas. Dengan floppy hat warna hitam dengan pita merah dan gaya rambut thick and wide braids boho mencapai punggung serta kacamata hitam menghiasi wajahnya. Jam tangan hitam Limelight Gala dengan bingkai emas dan berlian serta gelang triple cuff bangle emas dihiasi dengan permata hitam. Memakai ankle strap open toe heels berwarna hitam dan bawahan merah dengan Suede leathers dan berlian hitam menghiasi tali pengikatnya serta membawa tas berjenis envelope bag warna hitam serta gold glitter dan rose gold plate dengan tali rantai dari emas.
Dan Citra menggunakan pakaian bodycon pencil dresses, strapless berwarna hitam yang menampakkan keseluruhan lekukan tubuhnya. Dengan tambahan ruffled shawl shrug bolero terbuka berwarna putih, berlengan pendek dan jam tangan berwajah oval kecil hitam tersambung langsung dengan bracelet emas. Dengan gaya rambut half up ponytail lurus mencapai punggung dan long drop stud gold earrings dengan gaya vintage berlian hitam yang menghiasi telinganya Dan memakai ankle strap heels dengan suede leathers hitam pada bagian belakang dan depan dengan motif polkadot putih pada bagian depan serta strap yang berjenis bangle emas dengan ujung mutiara dan membawa tas jenis Tote yang terbuat dari kulit buaya berwarna hitam dengan pegangan pendek.
Mereka menunggu mobil yang akan mengantarkan mereka ke bandara sambil bercanda dan tertawa dengan suara halus dan merdu mereka. Tidak beberapa lama kemudian, terlihat mobil limosin SUV Rolls-Royce modifikasi yang panjang dan mewah berwarna hitam dan berlapis baja serta kaca mobil ber-film "magic window" dan anti peluru tebal dengan 5 pintu, 2 pintu di bagian depan untuk sopir dan bodyguard, 2 pintu belakang untuk bodyguard dan 1 pintu penumpang di sisi kiri yang membuka ke atas, berada dekat pintu sopir serta bagasi di bagian paling belakang. Dengan beberapa mesin tambahan yang berfungsi untuk memperlancar sistem operasional mobil tersebut.
Sopir: "silahkan masuk nyonya" setelah membukakan pintunya, sopir tersebut memberikan salam dan mempersilahkan mereka masuk. Sopir mobil Limosin mereka berjumlah 4 orang yang mana mereka semua ber-gender wanita yang sekaligus bertindak sebagai bodyguard dengan keahlian beladiri dan menembak.
Mereka pun memasuki mobil tersebut satu per satu setelah koper-koper mereka di masukan ke bagasi belakang mobil.
Di dalam mobil tersebut, Interior dalamnya terlihat sangat mewah, luas dan nyaman dengan tirai jendela hitam di setiap jendela dengan di balut warna emas di ukiran-ukiran kayu dan sofa empuk yang berada disisi kanan memanjang dan menyambung dengan sofa empuk belakang yang menghadap ke depan serta memiliki sandaran kepala yang dapat di lepas dan di jadikan bantal dan sandaran kaki yang bisa di naikkan, sejajar dengan pinggiran mini bar sehingga menjadi terlihat seperti sofa bed.
Disisi lainnya terdapat mini bar yang berisikan botol-botol dari berbagai macam wine, tequila, bir, ale, dll. Gelas-gelas wine, berbagai macam gelas-gelas mewah lainnya. Bahkan terdapat juga expresso, coffee grinder, dan alat-alat lainnya serta toples-toples dari berbagai macam biji kopi dan teh dunia beserta lemari pendingin mini yang berisi air mineral, buah-buahan, dll yang terletak di beberapa tempat pada mini bar tersebut. Atap mobil interior mobil dilapisi kaca dan dapat terbuka penuh atau hanya membuka atap luarnya saja.
Di bagian sofa belakang terdapat sekat pembatas dan celah dengan tirai yang berisikan 2 buah sofa pijat disisi kanan dan lemari pakaian yang menempel pada dekatnya yang berisi handuk kimono dress. Disana pun terdapat mini jacuzzi dengan kapasitas 4 orang untuk duduk selonjor dengan punggung bersandar ke sisi dinding mobil dan 2 orang untuk terbaring mengarah ke depan atau belakang mobil serta atap yang dapat terbuka penuh atau lapisan luarnya saja. Pada bagian sisi belakangnya terdapat layar lebar LCD serta mini bar dan lemari pendingin mini dibawahnya.
Pada bagian dinding penyekat antara supir dan bagian tengah, terdapat layar lebar LCD besar yang menempel pada dindingnya dan pada sisi LCD yang ditutupi dengan cermin mewah dan dibawahnya terdapat lemari kecil yang berisikan peralatan-peralatan makeup mereka, terdapat lemari pakaian lebih tepatnya berada pas berhadapan dengan pintu mobil, menempel di sisi kanan interior mobil dan memiliki audio sistem yang jernih dan terbaik. Interior mobil di terangi dengan lampu LED terang atau dengan lampu LED warna-warni. Semua fitur yang terdapat di interior maupun eksterior dapat di atur melalui Smartphone seperti, lampu LED, layar LCD, "magic window", dll. dengan kapasitas duduk ruang tengah sekitar 10-12 orang, interiornya masih terlihat lapang dan nyaman.
Untuk bagian kabin depan dan belakang pun tidak kalah mewah dengan bagian kabin tengah, jarak antara dasboard dengan kursi yang lapang dengan sandaran kepala, sandaran tangan dan sandaran kaki untuk kursi penumpang didepan. Terdapat beberapa aksesoris tambahan di dalamnya yang berupa GPS yang terletak langsung pada dashboard, terdapat layar monitor yang tersambung dengan kamera mundur dan terletak menempel pada sun-visor tengah yang mengantikan kaca spion tengah, beberapa air purifier yang terpasang pada tiap-tiap kabin, beberapa pengharum ruangan otomatis yang juga telah terpasang pada tiap-tiap kabin, interkom yang tersambung di kabin tengah dan belakang serta fitur-fitur keamanan tambahan yang telah terpasang.
Kabin bagian belakang dengan 3 sofa pijat nyaman dan sandaran kepala serta sandaran kaki, serta layar lebar LCD yang menempel di dinding penyekat yang tersambung dengan kamera CCTV disekitar mobil serta dilengkapi yang dilengkapi dengan infrared, night vision, dan G-Sensor serta mini bar dibawahnya yang menyediakan alat-alat barista dan yang lainnya serta gelas-gelas mewah serta lemari pendingin mini, dibelakang sofa terdapat lemari untuk menaruh keperluan mereka masing-masing, kabin belakang sekaligus menjadi tempat untuk istirahat sopir.
Setelah mereka masuk, sopir pun menghidupkan mesin mobilnya lalu mobil limosin itu pun mulai berjalan maju, menjauh dari hotel. Tidak ada suara sama sekali yang terdengar dari luar mobil dikarenakan kedap suara di bagian tengah kabin dan tidak akan terdengar suara dari kabin tengah keluar mobil dan kabin lain, mereka khususnya Citra, tidak merasakan getaran atau guncangan ketika berjalan.
Disetiap negara yang terdapat perusahaan milik keluarga Pradha atau sebuah perusahaan dengan pemilik saham terbesar adalah keluarga Pradha serta beberapa mansion milik mereka di luar sana, terdapat mobil Limosin berjenis sama dengan yang mereka tumpangi, baik interior maupun eksteriornya serta keahlian dari sopir-sopirnya dengan perbedaan posisi pada beberapa bagian, menyesuaikan dengan negara masing-masing.
Citra: "*whistle* aku baru pertama kali menaiki mobil seperti ini nyonya" Citra tertegun dengan mewahnya interior mobil milik boss nya. Dia juga mendapatkan mobil Limosin dan kendaraan pribadi dari perusahaan, tetapi itu semua adalah milik perusahaan dan baik itu eksterior maupun interiornya berbeda jauh dari milik boss-nya.
Yulia: "Citra! Sudah beberapa kali kami bilang kamu harusnya memanggil kami kakak kalau tidak ada orang lain. Kalau tidak kamu akan kami goda terus" Yulia membenarkan perkataan Citra.
Citra: "baiklah nyo... Tidak, kakak!" Dia membenarkan perkataannya.
Sally: "satu lagi! Jangan terlalu formal okey! Kamu terlihat biasa saja terhadap anak-anak kami, khususnya Arion. Dan satu lagi, anggap saja ini mobil sendiri" Tambah Sally tersenyum sambil sedang menuangkan wine ke gelasnya.
Citra: "*blush* okay! Kakak kalau boleh tahu, kemana kita akan pergi?" Tanya Citra penasaran dengan sedikit merona dan malu akibat perkataan Sally.
Yulia: "apa kamu yakin ingin tahu? Kami yakin kamu akan senang dengannya~" Yulia yang sedang melepas pakaiannya dan menggantungkan handuk kimono dress-nya lalu berendam di jacuzzi mini sembari mencandai Citra.
Citra: "kak! Jangan terus-terusan mem-bully aku! " dia kesal dan cemberut karena dia selalu bully semenjak dia bekerja dengan mereka.
Sally: "haha! Ayo kita ke belakang, kita merilekskan badan di jacuzzi belakang, nanti aku kasih tahu disana" setelah meminum wine, Sally pun menuju ke belakang untuk merilekskan tubuhnya.
Citra pun mengikuti ke belakang mobil dan tidak menyangka kalo mobil ini pun dilengkapi dengan jacuzzi. Walaupun jacuzzi bertipe mini tetapi cukup nyaman untuk bersantai di dalamnya. Lalu mereka pun berendam disana sembari menonton film dan bersenda gurau.
Citra: "jadi kak! Kemana kita akan pergi" tanya Citra dengan payudara yang setengah kelihatan dan menampakkan putingnya sedikit.
Sally: "kita akan pergi ke rumah kami di kota Yoja. Dan kamu pastinya akan bertemu kembali dengan Arion~, secara kalian sudah lama tidak bertemu" Sally tersenyum sambil melihat perubahan raut wajahnya Citra yang senang, gembira serta sedikit ada perasaan rindu dan berhasrat.
Yulia: "oh iya! Bagaimana kalau kita video call mereka sekarang dan menyambungkannya ke layar LCD" Yulia keluar dari jacuzzi menampakkan tubuhnya yang bahenol dengan bulu tipis di atas vaginanya, dia mencari ponselnya dan langsung menelpon mereka.
**TUT** **TUT** **TUT**
satu lagi chapter siap dihidangkan.
silahkan menikmati!!!
ps: berikan komentar jika ada yang salah buddy!
see ya