POV Sarah Amira
Sarapan pagi telah aku dapatkan. Aku membuka bungkus, dan meletakkannya di atas piring. Tak lupa aku, mengambil sendok kesukaanku dari kayu. Kemudian membawa sarapanku, menikmatinya di dahan pohon. Rasa bumbu kacang, pedasnya cabai, serta gurihnya tahu goreng. Bercampur menjadi satu dalam satu gigitan. Tak ada hentinya diriku mengunyah makanan ini. Kualitas citra rasa, dicampur dengan extra cinta memang tak bisa dibohongi. Tapi mengapa dagangannya sepi? Mungkin saja ini masih pagi, jadi orang-orang belum terlalu merasa lapar.
Apalagi ini hari minggu, banyak dagang bersaing mencari rezeki. Saling sikut para pedagang, dalam menarik pelanggan, cukup sengit. Berbagai cara mereka lakukan demi menarik pembeli. Mulai dari gencarnya iklan dan pemasaran, memperbaiki kualitas dan citra rasa, bahkan ada yang menjalani kontrak dengan para hantu demi melariskan dagangan. Pada akhirnya, Sang Penciptalah yang menentukan rezeki seseorang.