"selamat atas kehamilan Freya, fokuslah pada kandungan nya, itu lebih penting dan menjadi prioritas utama mu sekarang."
***
langit meredupkan cahayanya, menggantikan siang menjadi petang, tak ada lagi gumpalan awan putih yang menghiasi, udara menjadi terasa dingin, sedingin perasaan Violet yang kini diserbu oleh dilema tak berkesudahan.
Violet hanya berdiam diri dan tidak berbicara satu patah kata pada siapapun sejak ia kembali dari kamar Freya, adapun rasa syok yang menyelimuti pasca mengetahui kondisi Freya yang sebenarnya, namun entah mengapa saat ini perkataan Arina berputar di kepalanya berulang-ulang kali.
"dengarkan ibu, Violet. kau mungkin seorang Ratu hari ini, tapi itu tidak akan menjamin bahwa kau masih akan menjadi Ratu di hari esok."
Violet menunduk, berusaha mencermati setiap perkataan Arina.
"ibu sedang tidak menghasut mu, tapi ibu memperingatkan mu. jangan membuat selir itu semakin besar kepala Violet!"