Setelah mandi dan berganti baju segera menghampiri Calvino ke ruang tamu.
"Kenapa belum juga tidur Calista sayang?"
"Kakak sendiri kenapa belum tidur?"
"Tidurlah lebih dulu, masih banyak pekerjaan yang harus segera kakak selesaikan."
"Coba sini lihat."
"Udah sana tidur," sembari mengusap lembut rambut adik tercinta. Calvino pun di buat bertanya – tanya ketika Calista langsung membuka laptopnya.
"Apa yang mau kamu lakukan? Ini sudah larut."
"Seperti biasa," sembari mengedipkan sebelah mata.
"Novel?"
"Hu'um."
"Seorang pebisnis handal dengan ambisi luar biasa ternyata masih memiliki imajinasi yang sangat kuat, good." Puji Calvino.
"Ini pujian atau … "
"Tentu saja pujian sayang."
Ketika mendapati sang kakak terus saja menggodanya, Calista pun langsung menghujaninya dengan tatapan penuh peringatan.
Hallo, kalian masih setia nunggu? Terima kasih ya! Selalu dukung aku dengan memberikan power stone dan saran supaya cerita ini lebih baik.