Descargar la aplicación
18.83% RE: Creator God / Chapter 71: CH.71 Gangguan Asing

Capítulo 71: CH.71 Gangguan Asing

Karena dia sudah tidak punya keperluan lagi mending aku usir dia. Namun siapa sangka bahwa dirinya tidak ingin pergi dari rumahku ini. Rasanya aku kesal ada orang seperti ini di tempatku, laki-laki lagi.

"Sebenarnya apa maumu? Pertanyaanmu sudah kujawab, aku juga sudah berbaik hati meminta salah satu dari ke empat penjagaku untuk mengabtarkanmu kembali ke dunia luar. Kurang apa lagi yang kau cari?" aku kesal dengan tingkah lakunya yang bersifat merasa di atas orang lain itu.

Kalau saja tidak bertemu dengan orang ini, aku tidak akan merasa sekesal ini. Aku ingin makan dan tidur. Mending daripada urusi orang asing pengganggu kehidupan sendiriku ini aku masak makan malam saja. Ah aku lupa hari ini belum berburu sama sekali.

"Ah Nue, tolong burukan untukku beberapa daging rusa yang dekat dengan sini saja." ketika aku meminta bantuan dari Nue, sebentar saja dia langsung kembali dengan dua rusa yang masih utuh.

Punya monster yang membantu diriku ini sungguh menyenangkan, aku tidak usah bersusah payah berburu sendiri. Terkadang ketika aku sedang ingin beristirahat aku membiarkan mereka berempat yang berburu untukku. Dulu mungkin aku melihat mereka sebagai monster ganas seperti orang lain, tetapi sekarang sudah jadi hewan peliharaan yang sangat membantuku.

"Terima kasih, nanti kalian kubuatkan porsinya juga."

Orang itu tidak berbicara sama sekali, dari tadi hanya memandangi diriku saja. Aku tidak paham kenapa dia berbuat begitu, tetapi aku merasa sangat terganggu. Sudah ah anggap saja hanya angin saja.

Perlu waktu sekitar 45 menit untuk memasak sampai jadi. Mungkin aku masih bisa menyerahkan soal berburu kepada monster-monster itu, tetapi soal mencari bahan untuk jadi bumbu dapur aku sendiri yang harus melakukannya. Setidaknya ini bisa jadi bukti nyata eksistensi orang dunia ini dan monster bisa bekerja sama.

"Makanan sudah siap. Kalian berempat kemari lah." sekejap saja mereka berempat langsung ke depanku dan menunggu dengan rajin.

Sungguh monster yang baik, aku pasti memelihara mereka. Setelah menyediakan makan untuk mereka dan diriku sendiri, aku menikmati makanku dari tempat yang jauh dari orang itu. Dari tadi bahkan dia tidak bergerak dari tempat itu, memang hari sudah semalam ini dia tidak lapar ya?

"Tolong jaga tempat kalian masing-masing ya kalau sudah selesai makan. Jangan sampai ada orang yang masuk lagi seperti kejadian tadi." sebenarnya mereka sudah seperti pelindung pribadiku.

Walau aku sering berlatih sihir, tetapi jarang sekali aku menggunakannya kalau tidak sedang diperlukan. Terkadang walau sulit aku berusaha semaksimal mungkin agar aku tidak mengandalkan sihir milikku ini.

"Kalau kau tidak ingin pergi ya terserahmu lah. Yang penting jangan ganggu tidur malamku."

Hari sudah larut malam, semakin lama semakin sepi karena alat sihir pelindung dari masuknya monster sudah kuaktifkan. Aku paling tidak suka ada gangguan suara apa pun kalau aku sedang tidur. Jadi ke empat monster itu pun sudah tau dan mereka menjaga tempat ini ke empat arah mata angin.

Ketika aku sudah hampir terlelap tidur, aku teringat bahwa ada orang asing yang ada di wilayah rumahku ini. Sama seperti tadi, masih tidak bergerak hanya memandang ke arahku. Ahh aku kesal melihatnya. Sudah ah tidur aja.

"Tapi dari tadi dia belum makan dan malam ini dia tidak ada tempat untuk tidur selain di atas rumput hijau ini." sebenarnya rumput di sekitar tempat ini nyaman untuk tidur, tetapi akan sangat dingin kalau sudah malam hari.

Melihatnya begitu rasanya aku tidak tega. Apalagi dia tadi juga nyebur ke air juga, pasti dia sangat kedinginan dan kelaparan malam ini. Hah~ untung aku masih punya jiwa kemanusiaan, kalau tidak dia akan mati malam ini.

Aku mengambilkan makanan dengan porsi yang sama denganku dan memberikan kepadanya. Malam ini sudah sangat dingin, aku harus melengkapi diriku dengan sebuah kain yang akan menghangatkanku.

"Malam ini kau bisa tidur di tempat ini. Nih, pakai kantung tidur ini." aku menyerahkan kantung tidur gantung yang dulu pernah kupakai sebelum membuat rumahku saat ini.

"Terima kasih atas makanan dan tempat tidurnya." akhirnya dia berbicara walau tidak penting sebenarnya.

Setelah memberikan dia makanan dan tempat tidur untuk malam ini aku akhirnya masuk kembali ke rumahku dan tidur untuk malam itu. Tidak tenang rasanya, tetapi aku tidak membiarkan gangguan itu terus mengusikku. Jadi kalau aku tidur ya tidur saja.

"Hoamm, sudah pagi lagi."

Ketika orang tertidur kelihatannya baru seperti tidur sebentar, tetapi waktu yang dilewati lebih cepat melintas daripada yang diduga. Tetapi kenapa aku merasa sedikit aneh ya? Rasanya ada yang tidak nyaman. Apa ini!? Ada sesuatu di sampingku di atas tempat tidurku!

"Kyaaa, apa ini!?" aku mendorong apa pun itu sampai jatuh ke atas lantai kayu rumah ini.

"Adududuh, tidak bisa ya untuk tidak selalu menyakitiku?" aku tidak begitu kenal akan suara itu, tetapi aku tau itu suara laki-laki kemarin.

Ehhh kenapa dia ada di rumahku bahkan tidur di sampingku, bukannya dia sudah kuberikan kantung tidur gantung kemarin? Memangnya kantung tidur itu rusak ya? Atau tidak bisa memuat dirinya? Apa pun itu pokoknya aku tidak paham kenapa dia bisa tidur di rumahku dan di sampingku di atas tempat tidurku.

Selain tidur bersama mama dan Senshi aku tidak pernah tidur bersama orang lain. Makanya aku begitu terkejut ada orang asing yang bahkan namanya pun tidak kukenal tidur di atas ranjangku.

"Ba… bababa bagaimana kau bisa tidur di atas ranjangku bersamaku!?" aku masih tidak bisa menahan rasa terkejutku.

"Hmm? Oh kan aku tidak ada tempat tidur, jadi kurasa tidur di kasur ini adalah pilihan terakhirku." ehhh, bukankah kemarin kuberi kantung tidur milikku?

Aku tidak paham dengan orang ini, sudah dari kemarin menggangguku, sekarang malah jadi seperti orang bodoh. Tidak ada ya hal lebih bodoh dan gila lagi yang bisa dia lakukan untuk selalu membuatku terkejut?

"Kemana kantung tidur yang kuberikan kepadamu? Kau kan bisa tidur di situ!"

"Oh itu yang kemarin namanya kantung tidur ya? Aku tidak pernah melihatnya jadi pilihan terakhirku tidur di atas kasur ini."

Alamak, orang desa sepertiku saja tau soal kantung tidur, siapa sebenarnya orang yang tidak diketahui asal-usulnya ini? Aku tidak tahan lagi dengan segala perbuatannya yang dilakukan terhadapku.

"Hah~ sudahlah percuma juga aku memperdebatkan sesuatu yang tidak penting. Aku akan berbicara denganmu nanti. Kalau kau mau sesuatu katakanlah kepadaku jangan bertindak sembarangan di wilayahku ini."

Dengan buru-buru aku keluar dari rumah dan melakukan kegiatan sehari-hariku. Normalnya aku seharusnya membuat makan untuk diriku dan ke empat monsterku itu, tetapi entah kenapa aku jadi kepikiran untuk membuat untuk orang asing itu.

Setelah melakukan semua pekerjaanku seperti biasanya, akhirnya aku duduk di hadapan orang itu dan berbicara dengan nada serius karena aku sudah muak dengan sifatnya yang begitu aneh itu.

"Sekarang katakan, apa yang kau mau?"

"Apa yang sebenarnya kau lakukan di tempat ini? Bagaimana ada orang yang bisa bertahan hidup apa lagi selama 10 tahun di tempat terkutuk seperti ini?"

Pertanyaannya tidak masuk akal sekali, tetapi biarlah daripada dia tetap di sini selamanya, aku yang repot nantinya. Ketika aku menjawab pertanyaannya dan dia puas, maka dia akan mau pergi dari tempat ini dan tidak ada yang akan menggangguku lagi.

"Intinya aku bisa bertahan di tempat ini karena memang aku bisa. Sekarang giliranku, apa yang kau lakukan di sini dan kenapa kau tidak kembali saja ke tempat asalmu?"

Begitu aku menanyakan pertanyaan itu dia langsung terkejut kelihatannya dan tertunduk terdiam. Aku tau skenario ini, skenario di mana seseorang secara tidak sengaja membuka rahasia orang yang lainnya. Paham benar bahwa mengungkap hal yang tidak nyaman akan membuat hatimu sedih.

"Ah maafkan aku kalau kau tidak ingin menjawabnya tidak apa-apa deh. Walau kita akan berpisah tolong beri tahukan namamu kepadaku. Namaku adalah Kiraibu Kioku, siapa namamu?" aku juga tahu sopan santun ketika menanyakan nama orang yang lain.

"Namaku… itu tidak penting. Namun kalau kau mau memanggilku sebut saja A. Tetapi soal hal lain mungkin aku akan beri tahu." orang yang aneh, tapi biarlah mengetahui namanya atau tidak juga tidak akan merubah apa pun.

Yang dari tadi mengusik pikiranku kenapa ada orang yang masuk ke hutan yang ditakuti ini dan tidak ingin keluar? Bukannya kalau dia mau tawaran yang kemarin kuajukan itu diterimanya? Pasti ada sesuatu yang disembunyikannya.

"Maafkan atas ketidaksopananku, tetapi apakah ada sesuatu terjadi sebelum kau masuk ke wilayah hutan ini? Setahuku hutan ini tidak pernah dijelajahi orang apa lagi hanya untuk sekedar jalan-jalan saja."

"Ahh soal itu ya…. Baiklah kalau kau memaksa aku akan memberitahukan hal itu kepadamu. Sebenarnya aku masuk ke hutan ini itu sengaja tidak sengaja. Satu hal yang disengaja yaitu karena aku sedang kabur dari kejaran seseorang, tidak sengaja karena ketika aku sedang kabur aku terpisah dari penjagaku."

Penjaga? Orang ini memiliki penjaga? Bukankah dirinya sendiri sudah memiliki zirah penuh untuk melindunginya? Aku heran sekali dengan semua ucapan orang ini.

"Tolong izinkan aku diam di rumahmu sementara! Aku tidak punya tempat untuk pergi ke mana. Keluar dari hutan ini pun tidak akan merubah situasi. Aku memperlukan bantuanmu juga karena kau kelihatannya sudah mengerti soal hutan ini." hah, apa yang diucapkan orang ini?

"Apa maksudmu? Aku tidak akan mengizinkan orang lain tinggal di wilayahku ini."

Ucapan orang ini semakin lama semakin tidak masuk akal. Aku tidak tau harus menanggapi macam apa tindakan orang ini. Lama-lama aku usir aja. Sebaiknya begitu, aku usir dengan paksa saja.

"Aku mohon!" dia sampai berlutut di tanah hanya untuk memohon kepadaku.

"Tidak tetaplah tidak. Aku lama-lama muak melihatmu. Sekarang pergilah dan jangan pernah masuk ke hutan ini lagi." aku bersiul memanggil Nue dan beruang untuk membawa orang itu pergi dengan paksa.

Dasar orang aneh, kuharap lain kali tidak akan ada yang menggangguku lagi.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C71
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión