Ardy buka pintu pagar rumah Erza lebar-lebar kemudian masukin motornya dan parkir di halaman, Ardy mau ngajakin Erza ke rumah Hendri naik motornya, iya naik motor soalnya dia pengen dipeluk dari belakang selagi mengendara. "Sa—" Ardy buru-buru tutup mulutnya pake tangan sadar kalau dia mau keceplosan manggil sayang, susah sih kalau lagi kasmaran mah, suka lupa kalau hubungan mereka ini sebenernya nggak boleh di Negara ini.
"Eza—" Belum beres teriakin nama si kesayangan, si kesayangan udah keluar aja sembari nunjukin sunggingan manis bak madunya.
"Idih pacar gue udah siap aja, yuk?" ucap Ardy sembari hampiri si pacar lebih deket.
Erza agak panik sewaktu Ardy ngucapin kata pacar, dia letakin jari telunjuk di depan bibirnya kemudian berdesis, "Sst, sst ih Ardy jangan keras-keras ngomong pacarnya!" Tegur Erza dengan suara yang lirih.